BANYUWANGI, Jawara Post – Sebanyak 95 rider dari 23 negara mengikuti etape satu International Tour De Banyuwangi Ijen, Rabu (25/09/2019). Mereka harus menyusuri rute sepanjang 133,2 KM dari ruang terbuka hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng menuju kantor Pemkab Banyuwangi.
“Selamat bertanding. Kami juga ucapkan terima kasih kepada semua warga dan sinergitas dengan TNI Polri yang telah menyiapkan kompetisi balap sepeda ini,” kata Bupati Anas, saat membuka ITdBI Tahun 2019.
Dipilihnya RTH Maron sebagai start ajang balap internasional ini bukan tanpa alasan. Menurut Anas RTH Maron merupakan salah satu ikon RTH andalan Banyuwangi, selain Taman Blambangan dan Taman Sri Tanjung.
Kepedulian Pemerintah Dibidang Olahraga, 6 Atlet Terima Penghargaan. “Ini sebagai penanda luasnya wilayah Banyuwangi. Bahwa pembangunan dilakukan secara merata tidak hanya di ibukota kabupaten,” kata Anas.
Dalam kesempatan ini, tak lupa Anas mendoakan salah satu pebalap dari BRCC Banyuwangi Muhammad Taufiq yang beberapa waktu lalu meninggal dunia karena kecelakaan di Rogojampi saat latihan.
“Untuk atlet kebanggaan kita, Muhammad Taufiq yang beberapa waktu lalu meninggal, semoga amal ibadahnya diterima dan diampuni dosa-dosanya, Alfatehah,” imbuhnya.
Sementara itu Chairman ITdBI Guntur Priambodo menjelaskan pada etape satu ini akan menjadi rute pemanasan bagi para pebalap. Lintasan yang didominasi rute perkotaan tidak akan begitu memberatkan bagi pebalap.
“Etape satu ini banyak lintasan flat, ada tiga titik sprint bagi para sprinter untuk mencuri poin,” kata Guntur Pryambodo
Ketiga titik sprint tersebut ada di KM 45,8 Benculuk, KM 63,3 Rogojampi dan KM 103,2 Rogojampi.
“Namun tetap harus waspada karena bakal ada dua tanjakan yang lumayan berat. Meskipun tidak se-ekstrim di tanjakan Ijen,” kata Ir Guntur Pryambodo.
Tanjakan yang dimaksud adalah tanjakan di wilayah Desa Sragi Kecamatan Songgon. Pebalap akan mencapai tanjakan ini di KM 80,6. Tingkat elevasinya mencapai 425 meter di atas permukaan laut (mdpl). “Lumayan buat pemanasan sebelum menanjak di Ijen,” cetus Ir Guntur Pryambodo.
Selain Sragi, juga akan ada tanjakan KM 123,3 tepatnya di Desa Grogol, Kecamatan Licin dengan ketinggian 240 mdpl.
“Biasanya etape pertama ini pemenangnya para jago sprint. Tapi semua pebalap masih memiliki peluang yang sama,” pungkas Guntur.
Dony