BANDUNG, Jawara Post – Ribuan demonstran dari kalangan mahasiswa di depan DPRD Jawa Barat masih tetap bertahan. Mereka tetap menggelar aksi unjuk rasa menolak RUU KUHP.
Sebelumnya, peserta aksi dibubarkan aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata dan water canon. Akibatnya, massa terpecah ke beberapa arah.
Pantauan di lokasi, massa demo membakar ban di tengah jalan. Perwakilan massa aksi juga menyampaikan orasi sebagai protes menolak Rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP) dan sejumlah RUU lainnya.
Sementara aparat keamanan dari Polri dan TNI masih berjaga-jaga dengan peralatan lengkap di sekitar massa aksi.
Jalan Diponegoro juga masih ditutup oleh petugas. Pukul 16.58, massa demo yang beragama Muslim menggelar salat Asar berjemaah di jalan.
Sementara itu, tembok pagar Gedung DPRD Jabar dijebol oleh massa. Akibatnya tembok pagar roboh.
Menurut seorang saksi, Aris Riza Fauzi (37) dirinya melihat ada lemparan batu, botol air mineral, sepatu dan meneriaki polisi.
“Setelah itu massa merusak tembok pagar DPRD hingga jebol. Massa dari sisi gerbang masuk DPRD juga merusak pagar hingga jebol,” kata Aris.
Setelah itu, kata Aris, polisi membubarkan massa dengan melepaskan tembakan gas air mata dan water canon.
Foto : Ribuan massa yang tergabung dalam mahasiswa, pelajar, buruh serta Aliansi Rakyat Menggugat Negara kembali menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (24/9/2019). Dalam aksinya massa masih menuntut kepada anggota legislatif dan eksekutif menarik kembali Revisi Undang Undang (RUU) KPK, Pertanahan, Permasyarakatan, serta KUHP.
Kavin F/Red/Jp
