SITUBONDO, JP. Com — Seorang wanita ibu rumah tangga dan ibunya, resmi dipolisikan oleh Aspa alias Bu Bahriya, Rabu 27 Juli 2022, sekitar pukul 10.00 WIB. Kedua wanita itu diduga kuat telah menganiaya B Bahriya hingga opname.
Dalam laporannya, Aspa alias Bu Bahriya menuturkan bahwa kedua terlapor dinilai sengaja ingin aniaya dirinya, bahkan mereka langsung main keroyok.
“Karena ada selisih faham, maka saya mput cucu agar pulang. Nah, pada saat itu saya dihajar beramai ramai. Malah diantaranya berulang kali memukul saya, hingga saya nyaris kritis,” kenangnya.
Sambil menceritakan kronologi perkara yang menimpanya, Aspa juga menghadirkan 2 orang saksi yang tahu persis kejadian nya. “Saya harap terlapor mendapat hukuman setimpal,” harapnya didepan penyidik.
Menurut saksi saat dimintai keterangan di Mapolsek Suboh, Polres Situbondo, Polda Jawa Timur, mereka tak menyangka keluarga Mns akan tega menganiaya sambil nantang.
“Laporagi lah.. Engkok tak takok ka polisi jek. Laporan lah… (Laporkan dah, saya tidak takut sama polisi, laporkan) ,” begitu kata Mns di dukung keuarganya, yang ditirukan oleh 2 orang saksi.
Menurut Kapolsek Suboh, melalui Bripka Bentar selalu Kanit Reskrim Polsek Suboh, sebelumnya polisi telah merujuk korban ke RSD Besuki hingga opname.
“Sebagai pelayan masyarakat, kami tetap menjunjung tinggi azas kekeluargaan atau damai. Namun, jika korban merasa tidak puas dan pihak terlapor bersikeras, maka LP akan kami limpahkan ke Polres, unit PPA,” terangnya.
Sekadar diketahui, Aspa alias Bu Bahriya sempat opname setelah sasak dihajar oleh 3 orang keluarga Mns, warga Dusun Tanggulangin, Desa Gunungmalang, Kecamatan Suboh, Situbondo, Jawa Timur.
Aspa ambruk hingga klenger (pingsan) setelah dihajar satu keluarga. Masalahnya, keluarga Mns dikenal arogan dan nantang polisi bagai orang yang kebal hukum.
Nah, untuk memperjelas kronologinya, maka korban dan para saksi menyampaikan keterangan dan kesaksiannya didepan penyidik. Kabarnya, minggu depan terlapor dipanggil menghadap ke Mapolsek.
Gus/Redaksi