Kehadiran pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur baru-baru ini cukup menarik perhatian banyak orang dan media nasional.
Hotman yang dikenal nyentrik karena penampilan glamornya itu sengaja datang ke Lirboyo untuk memenuhi undangan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid alias Gus Reza.
Gus Reza mengundang Hotman dalam rangka acara Hotman Paris Sowan Pesantren: Hoaks, Viral, and Busy. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri pada Senin (15/7/19) sore.
Acara digelar di Aula Muktamar Pesantren Lirboyo. Antusias masyarakat yang menghadiri acara begitu tinggi. Terbukti, aula tempat berlangsungnya acara penuh sesak kehadiran masyarakat. Banyak diantaranya ingin tahu langsung sosok Hotman Paris yang sering muncul di layar TV itu.
Yang paling menarik dan membuat masyarakat tertawa adalah saat Gus Reza meminta Hotman dan kedua tamu undangan lainnya (Bara Tampubolon dan Maruli Tampubolon) mengenakan kain sarung. Permintaan itu dikemas dalam bentuk lomba “kecil” yang pada akhirnya dimenangkan Hotman.
Seperti dirilis NU Online di laman webnya, Selasa 16 Juli 2019, setelah acara selesai, Gus Reza menjelaskan tujuan diadakannya lomba kecil yang tak lain sebagai upaya Pesantren Lirboyo untuk mengenalkan kostum dan budaya pesantren, yaitu sarung dan sarungan.
“Saya kasih tes, bisa atau tidak kira-kira berbusana seperti santri. Akhirnya muncul satu ide untuk menyarungi beliau-beliau agar dekat dengan budaya pesantren,” kata Gus Reza yang juga menjabat sebagai salah satu pengasuh Pesantren Lirboyo kepada NU Online.
Sementara saat Hotman berbicara di hadapan masyarakat, ia mengulas tentang hoaxs yang menyebabkan pertentangan dan perpecahan di tengah masyarakat. Lebih lanjut dia mengingatkan bahwa di era media sosial seperti sekarang, bukan hanya hoaxs yang bisa menyeret pelakunya ke ranah pidana, konten asusila dan pencemaran nama baik yang disebar secara online juga jadi faktor utama penyebab orang akhirnya bermasalah hukum.
Karena itu advokat nyentrik itu menekankan supaya berhati-hati dalam menggunakan media sosial agar tak terjebak ke dalam masalah-masalah hukum. “Saat ini, banyak orang kena kasus yang terakhir (pencemaran nama baik). Karenanya berhati-hatilah menggunakan media sosial,” pungkasnya.
Menutup keterangannya, Gus Reza berharap supaya kegiatan tersebut bisa mendekatkan Hotman Paris dan kedua tamu undangan lainnya dengan Pesantren hingga bisa menjadi partner yang mampu mengaktualisasikan slogan rahmat bagi alam semesta sebagaimana menjadi slogan santri pada khususnya dan umat Islam pada umumnya.
IF/Redaksi