MALANG, Jawara Post— Daging ayam potong mulai hilang di pasaran. Kalaupun ada harganya sangat mahal. Di Pasar Mergan, harga daging ayam potong mencapai Rp 45 ribu kilogram. Akibatnya banyak pedagang yang tidak menjual daging ayam potong segar.
.
“Sejak kemarin harganya Rp 45 ribu per kilogram. Entahlah, kami juga tidak tahu sebab harga daging ayam potong ini mahal,” kata Fino Ardiansyah pemilik kios Istana Ayam Pasar Mergan.
.
Dia juga mengatakan jika harga normal daging ayam hanya Rp 29 ribu- Rp 40 ribu per kilogram. Fino menguraikan, sejak Senin (23/7) pasokan ayam sangat jauh berkurang. Bahkan hingga kemarin, pagi sampai dengan pukul 10.00 tak ada pasokan ayam.
“Tadi saya buka baru jam 11.00, setelah ada pasokan ayam. Padahal biasanya saya buka pukul 06.00,” tambahnya.
.
Tak adanya pasokan ayam inipun membuat sejumlah kios penjual daging ayam di pasar Mergan tutup. Bahkan kios yang di luar menurut Fino berjumlah delapan kios, namun yang buka dan menjual daging ayam hanya tiga. “Kalau tidak ada ayamnya terus mau jual apa?,” ungkapnya.
.
Karena pasokan yang minim, serta banyak kios yang tutup membuat daging ayam potong menjadi naik. Sementara mahalnya daging ayam membuat warga pun mengeluh. Rata-rata mereka sangat kaget dengan harga tersebut. Rian salah satunya. Warga Tidar ini mengaku sangat kaget dengan harga daging ayam potong yang sangat mahal itu. “Empat hari lalu saya beli harganya hanya Rp 35 ribu. Hari ini naik jadi Rp 45 ribu. Jelas kaget, kok cepat sekali naiknya,” katanya.
.
Akibat kenaikan harga daging ayam yang sangat fantastis ini tak jarang pembeli kemudian balik kucing alias tak jadi membeli. Mereka memilih untuk membeli lauk lainnya.
.
“Tadinya mau beli satu kilo, tapi karena harganya mahal saya tidak jadi beli,” kata Rukmini. Sebagai warga yang sering mengkonsumsi daging ayam, Rukmini meminta pemerintah Kota Malang tak diam dengan harga daging ayam yang mahal. “Kalau terus-terusan naik kan kami warga tidak bisa mengkonsumsi,” katanya.
.
Kelangkaan daging ayam juga dirasakan pemilik warung Isor Wit Jalan Gajahmada, Hari Purnomo. Dia yang selalu menyediakan lauk ayam dalam menu makanannya mengaku kesulitan mencari daging ayam kemarin. Kalaupun ada harganya pun sangat mahal.
“Pagi tadi cari ke Pasar Gadang. Di kios langganan harga daging ayamnya Rp 43 ribu. Di Pasar Kebalen juga demikian, harga daging ayam perkilo Rp 45 ribu,” katanya.
.
Tapi karena butuh, Hari pun tetap membeli. Dan menu ayam pun tetap dijual di warungnya. “Sementara kami tidak menaikkan harga, meskipun lauk ayam,” katanya. Hari mengaku tak tahu menahu sebab mahalnya daging ayam. Dia hanya berharap persoalan daging ayam ini cepat selesai, dan harganya kembali normal, yaitu Rp 29 ribu -Rp 30 ribu per kilogram,” tandasnya.
@ira