BALI, Jawara Post–Sejarah baru tercatat pasca terselesaikannya pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) 31 Juli. Bahkan, sebelumnya pembangunan patung GWK sudah melalui perjalanan panjang selama 28 tahun dan melewati berbagai habatan baik fisik, ekonomi, politik dan spiritual.
Dengan dirampungkannya patung GWK, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, banyak manfaat yang diperoleh Bali. Seperti adanya destinasi wisata baru, dimana tidak hanya budaya dan alam tapi Bali juga mampu menunjukkan hasil karya manusia modern. Selain itu, manfaat kedua adalah GWK bisa menjadi ikon baru bagi Bali bahkan Indonesia.
Ketiga, hadirnya GWK di Bali dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, sejumlah sosok turut memperjuangkan pembangunan GWK. Seperti mantan menteri pariwisata (alm) Joop Ave , mantan menteri pertambangan dan energi (alm) IB Sudjana dan mantan gubernur Bali (alm) IB Oka.
“Saat ini semua perjuangan itu berhasil diwujudkan, dengan terselesaikannya semua kontruksi patung GWK,” katanya sebelum sebelum digelarnya acara syukuran bertajuk Swadharma Ning Pertiwi, untuk merayakan penyelesaian pembuatan patung di GWK Cultural Park, Sabtu (4/8) malam.
Pihaknya juga berharap, jika Davos, Swiss bisa menjadi markas World Economic Forum, maka ke depan GWK Cultural Park Bali juga bisa menjadi tuan rumah World Cultural Forum. “Cita-cita berikutnya, di sekitar Lotus Pond kawasan GWK nantinya akan dihiasi dengan ukiran puncak-puncak budaya dari seluruh dunia,” pungkasnya.
Sementara, seniman Nyoman Nuarta yang juga perancang pembangunan GWK mengatakan, patung ini memiliki tinggi 121 meter, yang berdiri di atas pedestal atau alas penyangga setinggi 46 meter. Dikatakannya, ini merupakan persembahan yang ditujukan untuk bangsa Indonesia.
@Yudi Karnaedi