POLRES SITUBONDO, JP. Com — Sebuah ilustrasi kepentingan telah dipertontonkan kemarin. Seorang aktivis yang resmi dipolisikan dan masuk DPO Polres, terekam kamera sedang bersalaman dengan pelapornya. Tak ayal, gambar itu digoreng sedemikian rupa, sehingga membuat kawasan Kota santri, heboh.
Itu terlihat jelas di sejumlah washap group (WG) dan beberapa media yang menulis narasi tusukan kepada polres situbondo, gegara DPO bebas berfoto ria. Ada yang berlagak nyinyir, ada yang mengompori, ada pula yang sontak jadi sutradara pemberitaan, sehingga beritanya didramatisir.
“Saya sadari apa yang saya lakukan akan menimbulkan kegaduhan. Sejatinya, saya sama pelapor berteman baik, dan sudah lama tidak berjumpa. Ketika bertemu, saya langsung minta maaf atas apa yang telah saya lakukan sebelumnya. Nah, kejadian itu digoreng hingga situbondo heboh, ” kata Eko Febrianto, Ketum Sety Jenar.
Menurut Eko, dia bukan lari dari kenyataan. Dia tetap siap mempertanggung jawabkan perbuatannya. “Agar opini dan gorengan tidak semakin liar dan dipolitisir demi kepentingan masing masing, maka semalam saya langsung menuju ke Mapolres Situbondo, menghadap, ” urainya.
Jadi, rekan rekan Besuki jangan khawatir, saya putra daerah Besuki akan bersikap Gentleman (Pria terhormat) mengahadapi masalah, serta saya tidak akan mengkerdilkan warga masyarakat Besuki, yang dulu pernah berjaya dan jadi pusat pemerintahan 4 Kabupaten (Karesidenan).
“Sekali lagi, saya tetap akan menjunjung tinggi marwah kepolisian. Saya akan terus membantu terwujudnya suprimasi hukum, serta saya selalu siap menjaga martabat Polri. Saya akan jalani ini, saya juga sudah lega karena telah bertemu Bung Karna (Bupati) dan telah meninta maaf,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, paska pilkada tahun lalu, Eko Febrianto, resmi dipolisikan oleh Tim Kuasa hukum Bupati terpilih (Drs. H. Karna Suswandi, M.M.) atas dugaan UU ITE. Selain Eko, rekannya juga telah menjalani proses hukum.
Nah, demi sebuah kehormatan dan keinginan awal minta maaf langsung ke Bupati Karna, maka semalam Eko Febrianto, putra daerah Besuki ini langsung menghadap kepolres, bukan ditangkap seperti berita yang banyak beredar.