JATIBANTENG, JP – kondisi jalan yang rusak di beberapa titik di Desa Kembang Sari, masih menjadi perbincangan dan mengundang kontroversi warga sekitar.
Menurut pantauan awak media pada tgl 20/12/2024 sekitar jam 15:30 wib, ada salah satu titik kegiatan / proyek jalan yang masih dalam proses pelaksanaan, namun sangat di sayangkan proyek jalan di Dusun Sumber Pinang, Desa Kembang Sari, Kecamatan Jatibanteng, itu tidak memampang papan nama (name board) sebagai pusat informasi.
Diduga ada kesengajaan dari pihak pelaksana menyembunyikan informasi proyek pemerintah ke hadapan publik. Sehingga masyarakat Desa Kembang Sari, Kecamatan Jatibanteng, merasa bahwa pihak pelaksana proyek terkesan membatasi atau menghalangi hak masyarakat untuk memperoleh informasi perihal proyek jalan yang dianggarkan dari uang rakyat.
“Proyek Jelen Rabat e dusun somber pinang geruah tak transparan mas, kauleh tak pernah e ajheg rapat, paleng ghun sataon sakalean bektoh MUSRENBANG”, ( Proyek Jalan Rabat di dusun sumber pinang itu tidak transparan mas, saya tidak pernah di ajak musyawarah atau rapat, paling cuma setahun sekali waktu MUSRENBANG)“, ucap As’adi wakil ketua BPD Desa Kembangsari saat di temui wartawan jawara pos di kediamannya.
Disaat tim melakukan kegiatan penelusuran di lokasi jalan rabat beton Dusun Sumber Pinang, Desa Kembangsari, terindikasi adanya pihak pelaksana diduga memanipulasi terkait ketebalan, yakni dibagian tepi yang diberi tanda papan setinggi ±20 centi meter sedangkan posisi badan jalan keprasan tidak maksimal.
Sehingga, itu terlihat lebih tinggi jika dibanding dengan bagian tepi yang terpasang papan kayu tersebut dan patut di diduga proyek jalan itu terjadi penyelewengan anggaran, dan patut dicurigai dugaan adanya pengurangan volume pada pekerjaan proyek jalan rabat beton di Dusun Sumber Pinang tersebut.
Disisi lain, lemahnya pengawasan pihak terkait disinyalir membuka ruang terjadinya KORUPSI. Baik dari Kecamatan, maupun dari DPMD Kabupaten Situbondo. Sangat disayabgkan, ketika hal seperti itu dibiarkan dan ruang berbuat KKN terbuka.
Hal itu juga memicu reaksi dari Tomas Desa Kembangsari, Taufik Hidayat, SH. Ia berharap pihak kecamatan memberi ruang dan waktu untuk audensi. Pasalnya, ia ingin menyampaikan keluhan masyarakat yang selama ini di rampungnya. “Jika diagendakan, saya siap audensi, baik sama camat atau kasi kasi lainnya, ” kata Taufik.
Eko Subaidi