JAWA TIMUR, JP. Com — Sungguh sangat disayangkan alokasi anggaran dari rakyat yang setia membayar pajak, dalam realisasi proyek pembangunan dijadikan ajang bancakan oleh oknum kontraktor.
Sejatinya, pemerintah yang bertugas menjadi leading sektor proyek yang digarap asal asalan, bersikap tegas atau kalau perlu CV yang bersangkutan di BLACKLIST.
Seperti halnya hotmix jalan antar Desa Wringinanom menuju Desa Patemon. Pengaspalan jalan dengan anggaran Rp. 86.282.900 diduga kuat digarap asal.
Betapa tidak, kondisi jalan aspal hotmix sudah nampak seperti lapen dan penampakannya sungguh miris lantaran banyak yang merotol alias gur gur (madura, red).
“Itu proyek jalan hotmix pak. Coba lihat aja papan namanya sangat jelas, bukan lapen atau tambal sulam. Tapi ya itu sudah kondisinya, ” kata RM, warga.
Edi Firman, SH MH
Menyikapi ini, Direktur LSM Jawara mencoba klarifikasi ke Dinas PUPR melalui chat WA. Jawabannya adalah akan segera di evaluasi pengaduan masyarakat tersebut.
“Kami akan koordinasi dengan kejaksaan terkait keluhan warga pedesaan atas kondisi jalan aspal hotmix yang baru digarap sudah mulai rusak, ” tegas Dir LSM Jawara.
Sama halnya dengan apa yang disampaikan oleh polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas desa setempat. Pihaknya sangat menyayangkan atas proyek hotmix yang tidak berumur lama.
Redaksi
