PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

FILOSOFI : Avanza Tak Semahal Harga Kebun Karet

RETORIKAJawara Post–Mobil wah atau supercar biasanya dijual dengan harga yang sangat mahal, karena harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Untuk itu mobil-mobil mewah tersebut memang tidak bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Hanya orang-orang berdompet tebal saja yang dapat memboyong mobil mewah tersebut ke garasi mereka.

Misalnya mobil Porsche Boxster yang harganya mencapai 3,5 miliar rupiah, Camaro Bumblebee yang harganya mencapai 1,9 miliar rupiah, atau Lamborghini Aventador yang harga mencapai 12,5 miliar rupiah di Indonesia.

Memiliki kebun karet akan semakin bahagia, apalagi menjadi tempat kesukaan Jokowi

Mungkin harga tersebut sudah sangat mahal sekali untuk kalangan rakyat Indonesia. Tapi ternyata harga mobil-mobil supercar tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan mobil yang satu ini, dinilain dari lensa harga diri.

AVANZA, ya roda empat ini harga normalnya berkisar 300 jutaan. Harga varian 1.5G MT Rp 221. 25 juta harga OTR 7 kursi, 1496 cc, 103 hp, bahan bakar bensin. Itu apabila mobil Avanza dibeli dengan maksud tujuan demi harga diri. “Namanya hobi atau suka, ya berapapun akan dibeli, demi harga diri,” kata kolektor.

Menurutnya, memiliki atau memberikan sesuatu yang sesuai dan selaras dengan maksud hati, adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Karena, hasrat manusia itu berbeda, ada yang hobi mobil, ada pula yang suka berkebun. Dua karakter yang bisa bertumpu pada satu titik kepentingan.

“Pernah pemilik kebun karet ditawari mobil Avanza tipe terbaru kala itu, namun pekebun menolaknya. Alasannya simple, kesukaan merawat kebun tak dapat ditukar apapun, termasuk mobil Avanza itu,” ceritanya.

Telisik warna, sebagian orang suka warga norak, sementara kebanyakan suka warna hitam. Namun yang paling crusial adalah sebuah profesi yang haqiqi nan sejati tidak mungkin berubah jika disentuh oleh nalar ambisi.

Ya.. itulah retorika manusia yang di ibaratkan hobi berbanding dengan profesi. Semahal apapun, sebagus apapun benda yang ditawarkan, jika ingin memenuhi ambisi dan hendak membeli sebuah harga diri, niscaya akan sia – sia belaka.

Jati diri dan profesi adalah sebuah akurasi dalam diri manusia yang jelas berdampak dua asa berbeda. Begitu banyak kata – kata bijak yang menyentil prilaku manusia, mulai soal dunia hingga pada titik central ahiratnya.

Ujungnya, upaya dan kehendak nyata manusia tidak akan lepas dari garis yang telah ditentukan Nya. Solusi akan bermuara dikala seiring dengan komunikasi dan konsolidasi. Bukan sebaliknya menata ambisi yang meraih kontradiksi dan kontroversi.

Redaksi

 



Menyingkap Tabir Menguak Fakta