DUNIA, JP. Com –Kongo adalah sebuah negara di Afrika Tengah, negara ini menjadi perbincangan setelah adanya laporan penemuan sebuah gunung emas.
NABI Muhammad SAW bersabda: “Sudah dekat suatu masa (kiamat) di mana Sungai Efrat akan menjadi surut airnya, lalu tampak perbendaharaan daripada emas, maka barang siapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Penemuan gunung emas, tepatnya di Provinsi Kifo. Atas penemuan gunung emas tersebut masyarakat setempat berbondong-bondong ke lokasi untuk menambang emas.
Ternyata penemuan kuning emas di Republik demokratik Kongo itu, dikaitkan dengan sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang pertanda kiamat.
Penemuan gunung emas di Kongo viral dan menjadi perbincangan di linimasa, utamanya di media sosial. Penemuan ini membuat negara kongo menjadi perhatian publik karena adanya penemuan gunung emas tersebut.
Gunung ini berada di Luhihi, di Provinsi Kivu Selatan, Kongo, mempunyai kandungan 60% hingga 90% ‘emas. Setelah berita tentang emas yang digali dari gunung Kongo tersebar di daerah tersebut, ratusan orang membanjiri gunung ini, menyusul penemuan biji emas pada akhir Februari, untuk mencari harta karun.
Kini Kongo dinilai sebagai negara yang sangat kaya akan potensi emasnya, dilansir Portal Sulut, Rabu 22 Desember 2021 melalui kanal YouTube Islam Populer.
Awalnya penemuan biji bergantungan emas ditemukan pada akhir Februari 2021 lalu. Dimana laut gunung dengan tanah yang mengandung emas itu terletak di desa kecil Luihi di Provinsi Kifo Selatan, Kongo.
Kawasan tersebut berjarak sekitar lima puluh kilometer dari Bukavu sebagai ibukota provinsi negara tersebut. Potensi emas yang dimiliki gunung di Kongo ini tidak main-main, bahkan diklaim yang ada di Kongo diperkirakan memiliki kandungan emas 60 sampai 90 persen persentase kandungan emas.
Baca juga : Desa Jatibanteng Kecamatan Jatibanteng
Saking banyaknya kandungan emas pada gunung tersebut, emas dengan mudah didapatkan masyarakat yang berburu emas di Gunung Kongo
Redaksi
