SITUBONDO, Jawara Post—Indikasi rangkap jabatan itu memang ada, pasalnya dalam nama nama Calon Dewan Pengawas (DP) BUMD yang sebelumnya kosong adalah orang yang menjabat kabid hingga jabatan stragis dikedinasan. Sehingga, sejumlah pegiat anti korupsi dan aktifis juga pengamat kebijakan publik, mempertanyakan sistem perekrutan DP masing – masing perusda tersebut.
Menurut Eko Febrianto, mungkin yang jadi pertanyaan itu, apakah tidak ada dikabupaten ini yang muda dan mampu berkarya, mengingat daftar nama Calon yang berkompetesi adalah orang yang sudah mempunyai jabatan Strategis dan Bergengsi di Kedinasan nya. “Ini bukan hanya lucu, namun patut dipertanyakan lantaran berpotensi adanya kolusi,” ujar Eko.
Kata Eko Febrianto, pihaknya sedari awal mendesak pemda Situbondo agar segera mengisi kekosongan jabatan masing masing dewan pengawas (DP) perusda Banongan, Pasir Putih dan PDAM. Namun sangat disayangkan, dalam pelaksanaannya diduga kuat Tim Pansel Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Situbondo berkutat pada lingkaran itu saja, terindikasi Sekda bermain, pelaksanaannya tertutup.
“Kami yakin, daerah kota santri ini banyak generasi yang berpotensi, profesional dan kompetetip. Perusahaan daerah (perusda), jangan dijadikan lahan ATM berjalan, sehingga pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), tak ada kemajuan alias stagnan. Bayangkan, 10 tahun berlalu, bumi sonar ini ya begini begini saja,” tukasnya.
Eko sedikit membayangkan jika pengelola perusda Banongan dijabat oleh orang yang memang punya skil dan pengalaman akan perkebunan, diluar jaringan politik. Menurut dia, Banongan bukan hanya dapat dan mampu mendongkrak PAD, malah akan berimbas kesemua lini perekonomian. “Jika yang menjabat hanya tunduk perintah dan putusan, kami yakin Situbondo makin mundur bukan maju, apalagi terlena dengan anugrah WTP,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, data yang diperoleh Jawara Post menyebutkan bahwa kandidat DP perusda Banongan masing masing Kholil (DLH), Nugroho, Sentot, Budi Priono, Gatot Siswoyo (PUPR), yang lolos adalah Sentot, warga Jl. Sekarputih Kesambirampak Kapongan. Sedang perusda Pasir putih, calonnya adalah Dwitotok, Edi Wiyono, Nili Anjar F, Dadang A.B, yang lolos adalah Dadang A.B asal PB Sudirman, GGg Rahayu 2 No.36 Karang Asem Kelurahan Patokan Situbondo.
Keduanya, diketahui bahwa, Sentot menjabat sebagai Kabag Perekonomian, serta pernah menjadi Plt Dirut Perusda Pasir putih. Sedangkan Dadang Aries Bintoro menjabat sebagai Kadis Kominfo. Untuk Perusda PDAM, dari 3 calon masing – masing Diana Hariyantini, Puguh Wardoyo, Didik Sulistiono, yang lolos wanita bernama Diana Hariyanti, yang juga menjabat sebagai Kabid Akutansi BPPKAD, Ia beralamat di Sumberkolak Panarukan Situbondo.
Saat ini, 3 posisi Dewan Pengawas Perusda Situbondo telah terisi dengan pejabat yang rangkap jabatan (doble job). “Kami cuma heran, jaman sekarang doble job sepertinya menjadi sebuah tradisi. Dengan seperti itu, kesempatan bagi generasi muda yang punya kemampuan, telah pupus,” tutup Eko Febrianto, sembari merinci jabatan masing – masing Dewan Pengawas tersebut.
Dins/red/Jp