PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

Dianggap Tak ada Koordinasi, CV. BIntang Utama Dikeluhkan Pekerjaannya

SITUBONDO, JP. Com — Proyek irigasi yang berada di area persawahan Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh, Situbondo, Jatim, mulai disoal warga, Rabu (26/10/2022). Pasalnya, tebing sawah nyaris rusak dan pekerjaan dianggap asal asalan.

Shl, warga petani setempat, mengatakan bahwa keprasan tebing sawah dibiarkan, sehingga dianggap sangat merugikan petani. “Jika seperti ini sangat jelas kami yang dirugikan, ” ucapnya.

Menurut warga lainnya, pekerjaan ini kayaknya didasari sikap arogan pelaksananya. Betapa tidak, ketika diajak koordinasi, pelaksana proyek merasa aku dan seperti kebal hukum lantaran merasa orangnya Bupati Karna.

“Jika diajak komunikasi, kontraktor cq pelaksana mentang mentang orangnya pemkab. Masak seperti ini pelaksana program peningkatan pangan paska apndemi. Kami minta APH turun tangan sebelum warga main demo dilapangan, ” timpal petani setempat.

Ketika dikonfirmasi terkait hal itu, Yudi – panggilan pelaksananya, berulang kali dihubungi via telpon tidak diangkat. Padahal, juklak juknis yang diarahkan oleh bupati situbondo tidak lah seepeti itu.

Komunikasi dan koordinasi yang baik dengan penerima manfaat, akan l3bih elok dalam merealisasikan anggaran program percepatan pemulihan ekonomi paska pandemi.

“Kami akan sampaikan pada P1 (Bupati) terkait hal itu. Pasalnya, ini keluhan warga petani. Kami selalu NGO sekedar mendampingi, hasilnya nantinya biar warga mendengar langsung, ” kata Syiful Basri, Korlap LSM Jawara.

Pantauan di lapangan, proyekjaringan irigasi dengan dana 135.936.000 dengan Nomor  : 027/60/PPKom/ 431.221.22/2022 adalah proyek pengembangan jaringan irigasi usaha tani di Desa Mojodungkol, ada sejumlah tebing sawah dilepas lalu dibiarkan.

Bukan cuma dilepas, melainkan sejumlah pohon tanaman ditebang, termasuk pohon pisang yang ditanam petani yang selami ini dijadikan sumber pendapatan tambahan hasil taninya, ikut dibabat habis.

Hal itu yang memantik reaksi protes dari petani setempat, bahkan sebagian ada yang komplain ke kepala desa, padahal sang kades mengaku selami ini pihak kontraktor kurang koordinasi nya dengan desa.

Redaksi



Menyingkap Tabir Menguak Fakta