JEMBER, JP. Com — Pasca aksi demo yang dilakukan Forum Komunikasi Korban Wastafel Jember (FKKWJ) di depan Pendopo Wahya Graha Wibawa, Selasa siang, didatangi petugas satpol PP Jember.
Malamnya, satuan polisi pamong praja (satpol PP) membongkar paksa tenda yang rencananya digunakan untuk bermalam sejumlah anggota FKKWJ sambil menanti pihak kontraktor/ rekanan yang lain diluar SPJ pengerjaannya.
Aksi mendirikan tenda yang rencananya digelar selama 2 minggu sebagai bentuk aksi keprihatinan rekanan akibat belum terbayarnya hutang wastafel, akhirnya dibongkar dan diamankan satpol PP.
Menurut pengakuan Iswahyudi, ketua aksi demo FKKWJ menjelaskan, aksi pembongkaran tenda tersebut dilakukan satpol PP, karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
Padahal, faktanya hal itu tidak mengganggu aktifitas pejalan kaki maupun pengguna jalan atau biasa yang disebut fasilitas umum atau fasum.
Iswahyudi menjelaskan, aksi pembongkaran tersebut tidak mendapatkan perlawanan dari Anggota FKKWJ.
“Kita tidak bisa berbuat banyak, karena jumlah kami kalah banyak dari satpol PP,” terangnya.
Jelas dia, aksi pemasangan tenda tersebut merupakan satu rangkaian dengan aksi tuntutan kepada bupati Hendy yang dilakukan siang harinya.
Massa yang berjumlah ratusan mengepung pendopo dan melakukan orasi menuntut janji bupati untuk menerima masyarakat saat menyalurkan aspirasinya.
Namun sayangnya, hingga aksi usai Bupati Hendy tidak keluar menemui para pendemo. Bahkan informasi yang berkembang di lapangan menyebutkan, bupati sudah meninggalkan pendopo pagi hari sebelum aksi demo dilakukan.
Sekadar diketahui, para pendemo yang mayoritas kontraktor, pihaknya berharap para pihak terkait bisa duduk bersama dan mengambil jalan yang terbaik untuk semua agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Saifudin-JP