JAWA TIMUR, Jawara Post—Gerakan para pendamping dalam upaya pemenangan 2 Calon Legeslatif (Caleg) dari parpol PKB dalam pemilu 17 april sebentar lagi, banyak menuai tanggapan kurang sedap dari sejumlah kalangan. Sebagian menganggap Culture Demokrasi Situbondo telah diobok – obok orang luar daerah, ada sebagian lagi menilai bahwa oknum pejabat Situbondo mulai terinfeksi nafsu jabatan.
Baca juga 》JAWA TIMUR : Pejabat Bondowoso Diduga Akan Ikut Bursa Pilkada Situbondo
Seperti diketahui, ribuan kelompok penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), diarahkan untuk memilih Caleg DPR RI PKB No 4 dan Caleg DPRD JATIM PKB No 4, serta membangun kekuatan suara untuk KS (pejabat Bondowoso) dalam pilkada Situbondo mendatang. Reaksi para politisipun mulai bermunculan menjelang pemilu dalam hitungan hari ini, termasuk sejumlah tomas di Kota Santri.
Baca juga 》BONDOWOSO : Politisi PDIP ‘Warning’ Inspektorat Terkait Dugaan Korupsi Anggaran PMI
Menurut Barrun Fauroni alias Gus Bara, ia sangat menyayangkan dengan langkah black campaign yang dilakukan KS dengan menunggangi PKH. Apalagi, menjelang pemilu 2019 ia (KS) menjadi owner pendamping PKH. “Apapun alasannya, jika yang dilakukan salah, tetap salah. Secara hukum KS tidak tersentuh, namun para pendamping akan kena batunya,” ucapnya.
Simak pula 》SITUBONDO : Ulah Pendamping PKH Berpotensi Menciderai Pemilu di Kota Santri
Sama halnya dengan tanggapan politisi asal Banyuputih, Situbondo, siang ini. Ia mengaku gerah atas pemanfaatan pendamping PKH demi kepentingan pribadi. Ia juga mengungkapkan bahwa posisi rakyat kecil janganlah dipolitisir dengan bantuan sosial yang tak murni. “Kedok sosial sangat mudah ke masyarakat, namun jika diniati gak tulus, itu kan menuai masalah,” sambungnya.
Baca juga 》Pendamping PKH Perintahkan KPM ‘Berkampanye’ Caleg
Menurutnya, politisasi PKH akan menjadi bom waktu dan akan menimbulkan kegaduhan yang beerkesinambungan. Bila saat ini kami bersikap diam mengetahui gerakan – gerakan itu, bukan berarti para politisi tak bernyali untuk bertindak. “Colling down kita saat ini demi pemilu di Kota Santri aman terkendali tanpa kisruh,” imbuh politisi PDI Perjuangan ini, di iyakan yang lain.
Baca juga 》SITUBONDO : Ada 4 Pendamping PKH Segera Dianulir Tugasnya
Sementara, Eko Febrianto yang berhasil membongkar jaringan pendamping terorganisir sebagai timses caleg mengatakan bahwa saat ini ia akan fokus pada Kadinsos yang diduga kuat terlibat dalam pengkondisian kampanye terselubung dimaksud. “Saya akan telanjangi (kias) semua by data dan bukti kongkrit, biar semua tahu bahwa KS telah obok – obok Situbondo,” tandasnya.
Simak Pula 》SITUBONDO : Kemensos Ancam PECAT Pendamping PKH yang Jadi Timses
Kata Ketum LSM Siti Jenar ini, dalam waktu dekat Ia juga akan konsiliasi dengan sejumlah aktifis di Kota Tape, guna menyibak asal dana yang dikucurkan KS ke Situbondo. “Untuk hal ini akan kami solidkan tim, memvalidkan data, lengkap, langsung kami laporkan ke KPK berikut tembusan ke Kejagung dan Mabes Polri,” ucapnya, Sabtu (6/419)
Klik link ini 》JAWA TIMUR : Tim Pengawas PKH Regional Pulau Jawa Turun Gunung
Sekdar diketahui, belakangan ini KS yang tidak lain pejabat di Bondowoso, mulai start membangun culture kekuatan suara di Situbondo dengan merangkul oknum kontraktor, jaringan PMII (cq pendamping PKH), sejumlah Kadis, serta tomas dan toga yang ada. Dikota santri ini pula tersebar kalender yang nyata merupakan gerakan arus bawah KS menuju pilkada Situbondo mendatang.
Baca juga 》RADAR BESUKI : Kesangkut DBHCT, Sekda Situbondo Diminta Turun Tahta
Atas ungkapan dak fakta temuan di Situbondo itu, politisi dan APH Bondowoso mulai melirik gerakan KS dan kinerjanya di Bondowoso. Hal itu disampaikan saat dikonfirmasi oleh Jawara Post dua hari kemarin. “Jika anggaran di Bondowoso dibuat dana kampanye di Situbondo, maka kewajiban APH disini untuk segera lidik dan kumpulkan bukti – bukti. Kami juga segera komunikasi dengan H. Irwan Bachtiar selaku Wabup, serta dengan aktifis yang ada,” katanya, serius.
Joh/dins/Ef