BANGKABLITUNG, Jawara Post –Cuaca dan gelombang di Perairan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Propensi Kepulauan Bangka Blitung, saat ini cukup membahayakan bagi para nelayan untuk melaut.
Beberapa waktu lalu, dua nelayan asal Kabupaten Bangka Barat dikabarkan hilang saat sedang mencari ikan di perairan Muntok. Dua nelayan yang hilang tersebut Mustafa (54) warga Pal II Muntok dan Hasan warga Bedeng Maras Muntok.
Kasat Polair Polres Bangka Barat, Iptu Ferry Gunadi kepada harian ini mengatakan pihak keluarga yakni istri korban Deka Gustina melaporkan ada suaminya hilang bersama dengan temannya. Keduanya diketahui melaut disekitar perairan Muntok.
“Sejak dilaporkan hingga saat ini dua orang yang dikabarkan hilang ini belum juga ditemukan. Dikabarkan mereka berangkat ke laut 9 Juni sekitar pukul 16.00 WIB, kemudian dilaporkan oleh istri korban 18 hari setelahnya atau 30 Juni 2019,” kata Ferry, Rabu (3/7/2019).
Simak pula 》JAWA TIMUR : Pengusaha Hotel Kokoon Dituding Ingkar Janji
Polair Polres Bangka Barat bersama dengan Basarnas, kata Ferry sudah berupaya melakukan pencarian hingga ke laut. Namun hingga seminggu dilakukan pencarian, kedua nelayan yang dikabarkan hilang ini tak juga ditemukan.
Hingga saat ini aparat Polair Polres Bangka Barat masih terus berupaya melakukan pencarian. Namun tingginya gelombang dan cuaca yang kurang baik pihaknya sudah menghentikan sementara.
“Kami mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan ciri – ciri seperti data tadi segera laporkan, Sedangkan untuk korban sering memancing di daerah Perairan Pederik/Karang ular,Perairan Cek Nang dan Pulau tuju,” pesan Ferry.
Korban atas nama Mustafa diketahui terakhir menggunakan pakaian warna biru tua dengan celana warna coklat panjang. Sedangkan untuk ciri-ciri fisiknya memiliki kumis putih tebal, jenggot tipis dan berambut pendek.
Sedangkan untuk Hasan yang berusia lebih muda dari Mustafa tidak diketahui ciri-ciri fisiknya. Kedua korban ini diketahui saat melaut menggunakan perahu bertuliskan KM Alba 01 di bagian buritan, rumah perahu berwarna biru, daun perahu bagian bawah berwarna merah hati dan memiliki list warna kuning.
Dia juga mengimbau agar para nelayan di Kabupaten Bangka Barat untuk lebih berhati-hati lagi dalam melaut. Saat ini gelombang diperairan Muntok sedang tinggi. Bila pun hendak melaut, agar membawa alat keselamatan yakni pelampung.
“Kita tidak melarang nelayan melaut. Hanya kita minta untuk berhati-hati saja. Tetap utama keselamatan dengan membawa alat keselamatan seperti pelampung atau baju pelampung,” imbau Ferry.
Hendra/red