GRUJUGAN, Jawara Post —Proyek saluran air (irigasi) yang sejatinya menunjang ketahanan pangan, diduga kuat digarap asal – asalan. Akibatnya, kwalitas bangunan tidak berumur lama, bahkan dikeluhkan masyarakat setempat. Sehingga mucul kecurigaan bahwa kontraktor peleksana proyek bermain – main dengan anggaran yang direalisasika.
Penampakan pada gambar adalah irigasi yang ada diarea pertanian Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan, Bondowoso Jawa Timur. Warga sekitar mengaku sangat dirugikan dengan ambrolnya saluran air tersebut. “Proyek ini anggaran tahun 2018 Mas. Kelihatannya bagus, tapi faitanya begini,” ucap warga, Senin (18/03/2019).
Baca juga 》SITUBONDO : Puluhan Murid Bertaruh Nyawa Menuju Sekolah
Senada dengannya, sebagian tokoh masyarakat juga angkat bicara. Mereka menyangkan kontroling pekerjaan yang dinilai minim pada saat proyek berlangsung. Bukan hanya mengarah kepada kades, tapi juga pada dinas terkait. “Jika pengawasannya pure demi rakyat dan petani, maka kwalitas bangunan tidak akan seperti itu,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Grujugan Kidul mengaku bahwa benar irigasi yang dibangun 1 tahun lalu itu sebagian telah ambrol merotol. Pihaknya juga menepis anggapan adanya kongkolikong dengan kontraktor. “Benar Mas, proyek itu sekitar 1 tahunan sudah banyak yag ambrol,” kata Kades Nawawi.
Pantauan dilapangan, kerusakan fisik irigasi itu bukanlah akibat cuaca ekstrim atau banjir. Melainkan, kwalitas material bangunan yang diduga kuat tidak memenuhi spek dan lolos dari pengawasan hingga terjadi serah terima. Abrolnya sisi saluran itu kini merugikan petani sekitar yang butuh akan suplai air secara maksimal.
Saluran air yang ambrol itu berada di lingkungan pertanian Dusun Karang Rejo, RT 17, Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Terlihat berabtakan dan belum ada kepastian kapan akan diperbaiki. Sementara, warga Petani setempat berharap agar Disperta dan Pengairan segera turun tangan.
Supri/gdrg/dins
