JAKARTA, Jawarapost – Dokter Bimanesh Sutarjo mengaku kecewa dengan pihak Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Ia merasa pihak RS Medika tidak bertanggung jawab atas kejadian Setya Novanto yang sempat dirawat pada November 2017.
Bimanesh menjadi pesakitan di persidangan setelah didakwa bekerja sama dengan mantan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi. Namun, menurut dia, pihak RS Medika seharusnya ikut bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Saya kecewa dan prihatin atas sikap dan perilaku direksi dan manajemen Rumah Sakit Medika Permata Hijau yang sama sekali tidak mempunyai itikad baik untuk bertanggung jawab atas kejadian ini,” ungkap Bimanesh saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat, 6 Juli 2018.
Menurutnya, hal itu menunjukkan adanya persoalan di lingkungan rumah sakit. Bimanesh, masih dalam pleidoinya menyebut, selama 13 tahun bekerja sebagai dokter mitra di RS Medika Permata Hijau, ia telah mengangkat reputasi rumah sakit tersebut.
Selama menjadi dokter ahli hipertensi, ia mengklaim telah mendirikan dan mengembangkan unit cuci darah yang dari kapasitas pelayanan hanya dua mesin kini menjadi 10 mesin. Menurutnya, mesin cuci darah itu dapat melayani status pasien gagal ginjal Terminal 1A BPJS hingga 750 tindakan dalam sebulan.
Tidak hanya itu, sebagai seorang dokter mitra, kewenangannya di RS Medika Permata Hijau hanya sebatas kewenangan klinis. “Yang berarti saya hanya bisa memeriksa pasien sesuai pedoman standar pelayanan penyakit dalam yang diterbitkan oleh Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia,” tutur dia.
Bimanesh menambahkan, konfrensi pers di RS Medika sehari pasca Novanto mengalami kecelakaan bukan atas inisiatifnya. Bimanesh mengaku, konfrensi pers itu merupakan inisiatif dari pihak manajemen rumah sakit.
“Konferensi pers yang diselenggarakan pihak manajemen rumah sakit bukanlah atas inisiatif saya. Dalam rapat direksi rumah sakit pada tanggal 17 November 2017 pagi, pihak manajemen menunjuk saya untuk memberikan keterangan tentang Setya Novanto kepada wartawan. Mereka mendesak saya,” ungkapnya.
@red