BONDOWOSO, Jawara Post –Kondisi infrastruktur yang didengungkan merata oleh pemerintah RI selama ini, rupanya belum sepenuhnya terwujud. Buktinya, jembatan desa sebagai akses utama penghubung dibiarkan rusak tanpa ada kejelasan kapan akan diperbaikinya. Akibatnya, masyrakat setempat mengeluhkan sikap diam dan tutup mata dinas PUPR Bondowoso.
Kenyataan diatas berada di Desa Mandiro, Kecamatan Tegal Ampel. Jembatan penghubung antara Desa Klabang dengan Bondowoso, rusak parah dan berbahaya. Tidak sedikit pengguna jalan yang telah menjadi korban jembatan ambrol tersebut. “ya allah tuhan ku.. hamba mu meminta perbaiki jalan kami dan jembatan penghubung antara kalabang dn bondowowoso yg terletak di desa mandiro tidak telan korban lagi,” begitu tulisan Tarjo dalam akun FB nya.
Dijelaskannya bahwa, sudah satu tahun jembatan desanya dalam kondisi rusak dan berbahaya. Ia juga selalu berdoa lantaran tidak ingin ada korban lagi dan mengalami kecelakaan dijembatan itu. Ia juga mengetuk nurani Kadis PUPR Bondowoso agar melek melihat kenyataan tersebut, serta bergegas merencanakan perbaikan.
Senada dengan Tarjo, seorang petani Mndiro mengaku kesal dengan janji pemerintah yang gencar dalam program pembangunan infrastruktur, namun jauh dari kemajuan desanya. Jangankan bangun jalan desa mulus, jembatan kecil rusak saja, setahun belum ada tindakan. “Paneka geledek bennyak perena pon (ini jembatan sudah banyak korbannya),” tuturnya, agak ngaplo.
Menindak lanjuti keluhan masyarakat tersebut, pemerintah desa tidak punya kewenangan, lantaran jalan masuk jalan kabupaten bukan jalan desa. Sehingga Kepala desa hanya menyampaikan informasi bukan owner perbaikan. Sementara, hingga berita ini tayank, Kadis PUPR belum berhasil dimintai konfirmasinya.
Dins/jh/sp