JATIBANTENG, JP. Com-Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.
Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Nah, di Desa Jatibanteng, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo, para ibu ibu PKK membuat trobosan dengan satu KK 1 pohon Kelor.
Digagas oleh ketua PKK Desa Jatibanteng, Satrik, ibu ibu PKK Desa Jatibanteng mengevaluasi lingkungan ditingkat dusun dan rumah tangga (RT).
“Ini langkah nyata pemdes Jatibanteng melalui ibu ibu PKK dal penanganan darurat gizi. Kita tanam kelor dan sebagian sudah mulai rutin dikonsumsi warga, ‘ kata Villa Hanifa Susanti, humas PKK Desa.
Sekadar diketahui, pohon kelor merupakan tanaman yang gampang tumbuh dan tahan akan kekurangan air.
Tanaman ini bisa dibudidayakan melalui biji buah, namun paling mudah dengan cara stek batang dan bisa cepat panen. Daun dan buahnya banyak dikonsumsi warga sebagai sayur mayur.
Gus_2112