JAWA TIMUR, JP. Com — Alokasi anggaran selama tahun terahir 2022 di Kabupaten Situbondo, banyak dinilai tak jelas atau Racetho (jawa, red), oleh sejumlah kalangan. Pasalnya, setiap pemenang tender mayoritas lalai akan amanah yang diterimanya.
Misal alokasi anggaran dilingkup PUPR, Disperindag dan Disperta. Selain ada yang ugal ugalan, sebagian menabrak aturan adanya KIP. “Proyek pengeboran ini tidak jelas sumber dananya, serta pelaksana dan kontraktornya,” ucap seorang warga Desa Kalianget, Banyuglugur.
Senada, salah seorang tokoh masyarakat di wilayah barat Situbondo juga menyayangkan adanya pekerjaan yang bagai siluman. “Pekerjaan jelas (fisik), nilai anggaran misteri, pelaksana dan CV pemenang tendernya juga sama misteri, pantas saja banyak muncul berita proyek siluman, ” sambungnya.
Menurutnya, anggaran untuk pengeboran dikawasan Banyuglugur ini isunya senilai 400 jutaan. Pekerjaan sedang berlangsung dan pekerja pada kompak diam ketika ditanya siapa CV nya. Desas desus pemenang tender inisial R ada yang menyebut ARP.
Pantauan di lapangan, hasil investigasi LSM Jawara dan hasil konfirmasi pada pemerintahan desa, mereka mengaku tidak tahu. “Jika banyak tanya nanti kita di intervensi diancam tak akan dapat alokasi anggaran, ” jawabnya.
Proyek pengeboran dengan titik kordinat 7.732866.6′ kode pos 68359 sedang berlangsung. Rupanya, para pekerja mengejar target deadline waktu yang mana seluruh anggaran 2022 wajib rampung pada ahir Desember tahun ini.
“Jangan salahkah rakyat, ketika mereka menuduh sebuah pekerjaan tanpa name board (papan nama) atau papan informasi. Sehingga dengan mudah rakyat menyebut proyek siluman, ” kata Dir LSM Jawara, Minggu pagi.
Menurutnya, sungguh kurang elok ketika Pemkab Situbondo ugal-ugalan dalam mengalokasikan dana baik silpa maupun DAK, DAU dan APBN. Betapa tidak, potensi trobel akan tinggi, konsekwensi gaduh meningkat.
“Monggo, bekerja sepenuh hati, agar kita bisa bermanfaat di negeri ini. Paling tidak, jangan bodohi rakyat, gunakan anggaran tepat guna dan efesien, ” pungkas Niharudin Syah, Sir LSM Jawara.
Sementara, salah seorang wakil rakyat di DPRD Situbondo, mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi dan secepatnya menjawab pada masyarakat setelah jelas konstruksi tender kontrak proyek pengeboran tersebut.
Redaksi