LOMBAR,Jawara Post –Murid SMP 2 Gunungsari berasal dari sejumlah daerah pelosok dan terpencil. Mereka pun cukup kesulitan ke sekolah lantaran kondisi akses jalan terjal dan rusak parah. Jarak pemukiman mereka dengan sekolah pun cukup jauh.
Agar tidak terlambat ke sekokah mereka harus berangkat pagi pukul 06.00 wita, itupun mereka ekstra hati-hati dijalan. Sebagian dari murid di sekolah yang saat ini segera eksekusi itu, dintar jemput menggunakan kendaraan perintis yang dimiliki sekolah. Untuk biaya bensin, para guru setempat urunan dari sertifikasi yang mereka peroleh.
Salah seroang guru SMP 2 Gunungsari Surani mengatakan murid di sekolah itu berasal dari perdusunan di atas bukit yang ada di sejumlah desa di daerah sekitar. Sejumlah desa yang menjadi sumber murid tersebut, seperti desa Mambalan, Bukit tinggi, penimbung dan mekar Sari.
“Jauh-jauh mereka tinggal, disamping jauh jalur juga terjal,”tuturnya.
Sebagian murid kata dia, dintar jemput menggunakan kendaraan perintis. Anak-anak dijemput di lokasi kumpul masing-masing desa sekitae pukul 06. 00 pagi. Biasanya mereka pulang sekolah pukul 13.30 siang.
Kalau anak yang jalan kaki, tidak bisa diantar jemput kendaraaan, mereka biasanya tiba di rumah jam 16.00 sore. Kalau hujan jelas dia, anak-anak mengalami basah kuyup sehingga terkadang memakai sandal ke sekolah.
Guru yang sudah mengajar hampir 23 tahun di sekolah itu mengaku, perjuangan anak-aanak ke sekolah begitu berat. “Tapi semangat anak-anak ini tetap tinggi sekali,”ujarnya.
Diakuinya akibat kondisi jalan yang terjal, beberapa kali murid dan Guru mengalami kecelakaan. Namun itu tak menyurutkan semangat mereka.
Para guru jelas dia sangat memahami kondisi para murid, sehingga dengan kerelaan para guru menyumbang sedikit dana seritifkasi untuk biaya bensin kendaraan perintis yang antar jemput murid.
Atas dasar inilah, para guru dan murid kata dia berharap agar relokasi sekolah itu tidak terlalu jauh. “Kami berharap kalau jadi direlokasi. Kami harapkan di puskesmas penimbung,” jelas dia.
Lalu M