SITUBONDO, Jawara Post–‘Pemandangan tidak sedap selalu menjadi suguhan bagi warga luar kota yang melintas di Besuki. Betapa tidak, jalur bus antar kota melintas di Jembatan Merah lokasi pasar umum Besuki, kanan kirinya berserakan sampah – sampah, Minggu (27/01/2019). Tak ayal, kritikan pedas melayang ke arah muka pejabat di Dinas Kebersihan Situbondo, Jawa Timur.
Sejumlah warga masyarakat beranggapan bahwa jajaran Dinas Kebersihan tidak becus mengurus sampah yang ada di sekitar Pasar Besuki. Mereka menilai Pemkab Situbondo bidek dalam soal keindahan. “Bagaimana mau menyambut tahun kunjungan wisata 2019, jika pejabat – pejabatnya tidak becus bekerja,” kata Iwan Setiawan, warga Besuki.
Ungkapan itu didukung sejumlah temuan masyarakat sebelumnya, seperti berserakan botol miras disekitar lokasi Pasir Putih. Juga, lahan antara perhutani dan kelautan yang tumbuh pohin bakau di Kembangsambi juga menjadi tempang pwmbuangan sampah dan itu tidak dikelola dengan baik. ” Saat saya sampaikan ke KPH Bondowoso, pihaknya menyayangkan sampah yang cemari lingkungan itu,” kata Ilham, korlap LSM Jawara.
Terkait sampah di Jembatan Merah Besuki, para pedagang saat ditanya mengaku bahwa itu sudah jelas ada bak sampah, dan tempat itu memang yang disediakan Pemda. Terkait Situbondo wilayah barat tidak punya tempat pembuangan ahir (TPA), itu urusan Pemda. “Kami bedagang bayar retribusi (dikarcis), tempatnyapun tak gratis nak,” ujar Bu Tina, enggan disalahkan.
Menurut pedagang didalam pasar, sejatinya sampah sampah itu ditangani dengan benar. Jangan sampai sampah meluber apalagi beserakan disekitar bak sampah. Pasalnya, saat ini musim hujan, sampah cepat membusuk, itupun berpotensi menebar penyakit termasuk munculnya demam bedarah (DB). “Jika pegawai tidak becus ya diberi sanksi, kalau berprestasi wajib di apresiasi,” kata M Taufik, pemuda Besuki.
Gus@ang