JAYAPURA, Jawara Post – Berawal dari kecintaan kepada hewan kelinci, akhirnya Adit menjadikannya sebagai peluang usaha. Sudah delapan tahun Adit menjual dan beternak kelinci di Kota Jayapura, Papua.
“Satu bulan bisa Rp4 juta, kalau lagi ramai bisa Rp6 juta penghasilannya,” kata Adit ketika ditemui KabarPapua.co di Jalan Raya Abepura, Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Senin, 21 Januari 2019.
Awalnya Adit membeli 50 ekor kelinci dengan harga Rp4 juta, yang didatangkan dari Jawa. Seiring waktu, kelinci itu bertambah hingga bisa memenuhi kebutuhannya dan keluarganya sehari-hari.
Setiap hari, Adit bertolak dari rumahnya setiap jam 9 pagi menggunakan sepeda motor. Kelinci tersebut disimpan dalam sebuah kotak besi khusus berisikan dua ekor kelinci usia satu hingga dua bulan.
“Satu pasang (laki-laki dan perempuan) saya jual Rp300 ribu hingga Rp325 ribu. Peminat kelinci di Kota Jayapura masih banyak. Saya jual kelinci hias dari kelinci lokal,” tutur Adit yang sebelunya berjualan pakaian.
Adit mengaku tidak mendapatkan kendala saat memulai usahanya tersebut, baik dari sisi modal, perawatan maupun kebutuhan pakan untuk memberi makan 15 jenis kelinci yang dijualnya.
“Kalau 2010 masih bisa jual kelinci satu pasang Rp150 ribu. Sekarang sudah tidak bisa karena kebutuhan serba mahal. Belum lagi sebagian kelinci yang saja jual didatangkan dari Jawa, ongkos kirim mahal,” ungkapnya.
“Di Wamena, Kabaupaten Jayawijaya juga ada, tapi kelinci daging dan itu harganya sangat mahal. Satu ekor dijual Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Kelinci dan hamster yang saya jual ini sudah murah,” jelasnya.
Ramah