ACEH, Jawara Post–‘Hujan deras yang masih terus menguyur Aceh Tenggara hingga Minggu (30/12/2018) sore, menyebabkan Sungai Lawe Bulan meluap dan mengakibatkan banjir bandang di belasan wilayah permukiman sepanjang aliran sungai tersebut.
Pantauan Serambinews.com, Senin (31/12/2018), ribuan rumah di Kota Kutacane, Pulonas Baru, Kutacane Lama, Lawe Kihing, Desa Bahagia, Kuta Galuh, Pasir Gala, Lawe Khutung, Perapat Hulu, dan sejumlah desa lainnya, terendam.
Amri Sinulingga, warga Desa Pasir Gala, Kecamatan Lawe Bulan, mengungkapkan bahwa pada Minggu tengah malam, ia bersama keluarganya yang panik, langsung berupaya menyelamatkan diri dari terjangan banjir bandang, dengan mencari lokasi aman di Kutacane.
“Saat ini kami sudah kembali ke desa, namun tetap harus mengungsi di masjid desa. Karena meski air mulai surut, tapi belum bisa ditempati karena masiih harus dibersihkan dari lumpur sisa banjir,” katanya.
Ia berharap, selama musim hujan ini, pemerintah menyiagakan kendaraan taktis di setiap permukiman. Agar warga lebih mudah diungsikan jika sewaktu-waktu banjir kembali datang.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara, Ramisin, melaporkan bahwa selain merendam ribuan rumah, banjir bandang ini juga mengakibatkan putusnya dua jembatan.
Yakni jembatan di Desa Lawe Bekung, yang menghubungkan Kecamatan Deleng Pokhisen dengan Lawe Bulan. Serta jembatan Maliboro yang menghubungkan Babussalam dengan Kecamatan Lawe Bulan.
“Akibatnya, sejak Minggu (31/12/2018) pagi, arus transportasi di dua lintasan itu lumpuh, dan masyarakat pengguna jalan harus mencari jalan alternatif yang juga sulit ditembus, karena luapan air Sungai Lawe Bulan masih menggenangi jalan dengan ketinggian air mencapai setengah meter,” ungkapnya.
Dampak lainnya, ratusan hektare lahan pertanian di wilayah itu juga terancam gagal panen akibat banjir bandang ini.
Timred