Lombok Barat NTB. Jawarapost – Tokoh Nasional yang sekaligus Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh melontarkan gagasannya di hadapan ribuan masyarakat Kabupaten Lombok Barat saat memberikan Kuliah Umum Kebangsaan di Bencingah Agung Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Gerung, Jum’at (14/12).
Kuliah Umum dengan tema “Merawat Kebhinekaan, Menjaga Persatuan, dan Berjuang untuk NKRI” itu digagas oleh Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid.
Menurut Fauzan, Masyarakat Lombok Barat perlu mendapat pencerahan dari tokoh-tokoh nasional.
“Kebetulan ada agenda ke Lombok, kita undang agar bisa memberikan kuliah umum. Dulu Ketua MPR atau Ketua Umum PAN pernah juga memberi kuliah umum, sekarang Pak Surya Paloh menyempatkan diri datang ke kita,” ujarnya.
Dalam kuliah umum itu, Surya Paloh menjabarkan tentang kekayaan dan keistimewaan bangsa Indonesia, baik secara geografis maupun demografis yang sangat kaya dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Dengan segala keistimewaan itu,menurut Surya Paloh, Indonesia pantas menyandingi Amerika, China, dan negara besar lainnya.
“Apa pantas Indonesia menjadi Negara Adijaya? Pantas tidak? Indonesia amat pantas menjadi negara adijaya,” ujar pemilik salah satu group media nasional itu.
Bagi Surya, Indonesia belum menjadi sebuah negara yang diimpi-impikan, karena selalu mempermainkan akal sehat.
“Kita selalu mempermainkan akal sehat kita,” ujar Surya.
Surya Paloh lalu memberi banyak contoh, di antaranya adalah eksistensi Partai Politik sebagai kekuatan politik dalam sistem demokrasi.
“Demokrasi ini direfresentasikan oleh kehadiran Parpol. Konstitusi meminta itu. Kalau institusi Parpol lemah, maka sukar untuk kita mengharapkan kebaikan (dalam sistem demokrasi, red),” tambahnya penuh semangat.
Untuk itu, ia berharap Partai Politik dapat diisi oleh orang-orang baik.
“Berikan orang-orang baik menjadi orang yang berperan dalam konstitusi,” tambahnya.
Surya pun melontarkan kritik pedasnya tentang cara pandang bahwa kinerja legislatif diukur berdasarkan aspek hasil (produk, red) undang-undang.
“Semakin banyak undang-undang yang lahir, kok semakin banyak pelanggaran?,” tanya Surya Paloh.
Dalam kuliah umum itu, Surya Paloh pun memaparkan kondisi Umat Islam sebagai mayoritas di tengah Indonesia yang plural dengan banyak agama.
“Bagi saya, (salah satu, red) pengertian Islam adalah ikhlas. Harusnya yang membangun toleransi itu adalah umat Islam yang 90% itu,” ujarnya sambil memberi kritik kepada kelompok tertentu yang menggunakan agama untuk mengganggu stabilitas.
Lalu Surya Paloh pun memastikan, bahwa Indonesia akan kuat dengan Pancasila.
“Dasar yang mengikat kita adalah ideologi kebangsaan kita. Ideologi itu adalah alat pemersatu, yang kita kenal dengan Pancasila. Ini adalah pemikiran mahakarya dari para pendiri bangsa,” ujar Surya Paloh berapi-api.
Lalu.Muhasan NTB