Selain Dirjen GTK, Mendikbud juga melantik dua pejabat tinggi pratama Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) dan pejabat fungsional. Muhadjir dalam sambutannya berpesan, bahwa seluruh lini di bawah kepemimpinan para pejabat yang dilantik memiliki tugas besar untuk bersinergi antar unit utama.
“Harus bersinergi, bersatu dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Termasuk dalam meningkatkan efisiensi. Tidak tumpang tindih satu sama lain, agar anggaran dapat dioptimalkan. Anggaran boleh sedikit tetapi kinerja harus tetap terjaga dan meningkat,” kata Muhadjir di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mengajak para pejabat yang baru dilantik dan seluruh pejabat yang hadir dalam pelantikan sore ini untuk menyatukan tekad dan semangat, bahu-membahu membangun pendidikan Indonesia.
“Kepada Dirjen GTK yang baru, harus tancap gas. Saya berharap masalah guru dapat segera tuntas di 2019. Jangan menunggu, harus bekerja keras, bisa mencari solusi yang kreatif,” pesan Muhadjir kepada Supriano,
Pada kesempatan yang sama, Mendikbud menyaksikan penandatanganan naskah serah terima jabatan dari Hamid Muhammad selaku Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen GTK, kepada Supriano yang sebelumnya mengemban amanah sebagai Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
“Kepada Bapak Hamid Muhammad, saya ucapkan terima kasih atas kesediaannya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Dirjen GTK. Saya harap apa yang dilakukan Pak Hamid bisa dilanjutkan oleh pejabat baru,” tutur Menteri Muhadjir.
Selain Supriano, Raden Ruli Basuni juga dilantik sebagai Kepala P4TK Pertanian. Kemudian, Subandi dilantik sebagai Kepala P4TK Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (PKN dan IPS).
Mendikbud juga melantik 17 pejabat fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), Widyaiswara, dan Pranata Komputer di lingkungan Kemendikbud. Kepada para pejabat fungsional, Muhadjir berharap agar seluruh pemangku jabatan dapat bekerja profesional, kreatif.
“Jangan menunggu perintah, tetapi harus berani melakukan langkah-langkah yang menjadi tugas masing-masing,” ujar Mendikbud.
@CEU