JAKARTA, Jawara Post–‘Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Luthfi Assyaukanie menilai reuni alumni 212 akan membawakan isu yang besar. Dipastikan isu itu tidak hanya sekelas kasus yang pernah diterima mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
“Aksi 212 isunya lebih besar dari kasus Ahok. Konteksnya bukan Ahok, isu Ahok telah selesai,” ucap Luthfi di daerah Cikini, Jakarta, Jumat, 16 November 2018.
Luthfi menceritakan ulang kejadian aksi bela islam 212 yang terjadi di 2016. Pada aksi itu, tidak hanya orang yang tidak suka pada Ahok yang datang, tapi mereka juga tidak suka dengan Joko Widodo (Jokowi).
Mereka tidak suka dengan Jokowi, sambung dia, karena orang nomor satu di Indonesia tersebut menghalangi proses hukum yang sedang dijalani Ahok.
“Sebagian kritis kepada Jokowi, tapi ada juga yang tak suka pada Ahok di aksi dua tahun lalu,” tutur dia.
Jubir Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin telah mengatakan, ada sebanyak satu juta bendera bertuliskan tauhid berwarna-warni yang akan dikibarkan dalam acara reuni 212.
“Kita akan kibarkan satu juta bendera. Bendera tauhid berwarna-warni. Ini merupakan salah bentuk keberagaman,” ucap Novel.
Novel mengaku agenda reuni akan dijalankan tiap tahunnya. Karena, acara tersebut merupakan ajang silaturahmi antara ulama dan tokoh aktivis yang peduli agama.
“Siapa saja presidennya, akan kita gelar rutin tiap tahun. Ini berjuang untuk agama. Itu tujuan kami,” jelas Novel.