BEKASI, Jawara Post – Teka-teki pembunuhan satu keluarga di Bekasi mulai terjawab. Terduga pelaku, HS, ditangkap dalam pelarian di kaki Gunung Guntur, Garut.
Segala petunjuk dari rumah lokasi pembunuhan di Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi, jadi pijakan polisi melakukan penyelidikan. Mobil Nissan X-Trail berwarna silver dengan nopol B-1075-UOG jadi salah satu petunjuk.
Dimulai dari temuan mobil milik Daperum Nainggolan di kos wilayah Cikarang, polisi menelusuri keberadaan HS hingga ditangkap pada pukul 22.00 WIB, Rabu (14/11).
Baca juga : RADAR JP : Gempar… Sekeluarga Tewas Dibantai Dalam Rumah
Siapa HS? Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut HS punya hubungan keluarga dengan istri Daperum Nainggolan, Maya Ambarita, yang juga tewas dengan dua anaknya.
Sosok HS ini ternyata pernah dilihat tetangga korban pembunuhan. HS disebut ikut membantu pengiriman barang-barang di warung yang dijaga Daperum. Warung dan rumah kontrakan yang menyatu dengan tempat tinggal Daperum merupakan milik kakaknya bernama Douglas.
“Selama ini dia (HS) bantu-bantu nganter barang. Mengantar pakai mobil boks. Dulu itu sempat tinggal di situ sementara,” kata Li, tetangga Daperum.
Tapi setahunya, HS merupakan adik ipar Douglas. “Istri dia (HS) adik dari Gaban (panggilan Daperum) dan Douglas. Jadi dia adik ipar,” sebutnya.
Soal hubungan keluarga ini juga terkait petunjuk mengenai anjing mongrel peliharaan korban yang punya sebutan si Kancil. Tetangga dan penghuni rumah kontrakan menyebut tak mendengar si Kancil menyalak.
Padahal biasanya si Kancil menggonggong bila bertemu orang baru. Tapi pada Senin (12/11) tengah malam hingga Diperum, Maya, dan dua anaknya Sarah dan Arya ditemukan tewas pukul 06.30 WIB, Selasa (13/11), si Kancil tak menyalak.
“Kalau penghuni yang sudah lama mondar-mandir di sini biasanya dia mengendus doang. Cuma pas malam kejadian itu nggak menggonggong sama sekali, diam malah. Nggak dengar gonggongan,” kata Hilarius, yang sudah menghuni kontrakan di lantai 2 lebih dari setahun ini.
Dari pemeriksaan sementara, HS mengelak disebut membunuh satu keluarga di Bekasi. Tapi polisi melakukan pemeriksaan dari bukti-bukti yang ditemukan, termasuk bercak darah di mobil dan celana HS.
Dari kamar kos di Cikarang, polisi menyita celana berwarna hitam, yang juga terdapat noda bercak darah. Sedangkan di mobil HS ditemukan bercak darah di seat belt, gagang pintu kanan, pedal gas, termasuk di karpet bawah kemudi.
Sedangkan si Kancil, yang juga jadi perhatian dalam kasus ini, sudah ‘diselamatkan’ dari rumah korban yang masih terpasang garis polisi. Anggota komunitas penyayang anjing, Stevan, kembali datang dan meminta izin membawa si Kancil.
“Si Kancil sekarang di shelter Depok,” kata Stevan.
Polisi kemudian menetapkan Haris Simamora (HS) sebagai tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Diduga karena dendam, Haris tega menghabisi nyawa Diperum Nainggolan dan keluarganya.
“Yang bersangkutan sudah ditetapkan tersangka dan tadi malam (15/11) sudah ditahan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).
Haris Simamora ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut pada Rabu (14/11). Penangkapan bermula dari pelacakan lewat penemuan mobil Daperum, Nissan X-Trail berwarna silver dengan nopol B-1075-UOG do kos Cikarang.
Berikut 4 fakta terkini dari pengungkapan pembunuhan satu keluarga di Bekasi:
1. Haris Simamora ditahan
Polda Metro Jaya menahan Haris Simamora (HS), pada Kamis (15/11). Haris dalam pemeriksaan setelah ditangkap pada Rabu (14/11), sempat mengelak membunuh keluarga Diperum.
2. Pelaku membunuh dengan linggis
Haris Simamora (HS) mengaku menggunakan linggis saat membunuh satu keluarga di Bekasi. Dari pengakuannya, linggis yang digunakan dibuang ke Kalimalang.
Polisi sempat mencari linggis tersebut pada Kamis (15/11) malam. Namun pencarian ditunda karena cuaca tidak mendukung.
Dendam jadi alasan Haris Simamora tega menghabisi nyawa Daperum, istrinya Maya Ambarita serta dua anak Sarah dan Arya.
“Motifnya sering dimarahi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.
4. Bukti dan petunjuk mengungkap pembunuhan
Dalam pencarian Haris Simamora, polisi mengumpulkan bukti dan petunjuk. Lewat pelacakan dari kamar kos di Cikarang, polisi menyita celana berwarna hitam, yang juga terdapat noda bercak darah.
Sedangkan di mobil korban yang dibawa Haris ditemukan bercak darah di seat belt, gagang pintu kanan, pedal gas, termasuk di karpet bawah kemudi. Bukti-bukti ini diteliti di Labfor untuk mencocokan dengan bukti temuan di rumah lokasi pembunuhan satu keluarga.
Roel
Jawara Post