LOMBAR, Jawara Post—Pipa saluran air Embung di Dusun Telaga Lebur Kebon Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong Lombok Barat NTB sejak dua pekan terakhir tersumbat lumpur.
Akibatnya, suplay air dari Embung utama ke saluran irigasi macet total. Kondisi ini mengakibatkan sekitar 70 hektar lahan pertanian yang ada di tiga dusun setempat tak bisa diairi. Para petani setempat berharap agar Pemda dan pihak balai wilayah sungai (BWS) segera bertindak. Sebab ribuan petani terancam tak bisa menanam di musim tanam (MT) I awal tahun ini, jika pipa saluran tersebut tak segera dibersihkan.
Kadus Telaga Lebur Kebon Mahnun menuturkan pipa saluran yang menghubungkan pintu air pertama dengan saluran irigasi tersumbat sejak dua pekan lalu. “Sejak dua pekan lalu tersumbat pipa Embung itu, kami sudah laporkan ke pihak terkait (BWS) namun belum direspon,”tegas Mahnun. Akibat kondisi ini diakuinya, sekitar 70 Hektar lahan pertanian tak bisa diairi. Petani pun tidak bisa memperoleh air untuk menyemai benih padi untuk ditanam akhir tahun ini. Para petani setempat jelasnya dibuat resah, lantaran jika tak segera diperbaiki bisa-bisa petani tak bisa menanam padi pada musim tanam kali ini.
Padhal sektor pertanian sendiri menjadi tulang punggung perekonomian warga setempat, pascameredupnya tambang emas. Dampak tersumbatnya pipa ini pun dirasakan oleh ribuan petani yang ada di tiga dusun yakni dusun telaga lebur kebon, dusun Loang balok dan dusun Telaga lebur desa. Bahkan lebih dari itu, beberapa dusun di daerah dulu juga terkena dampak sebab suplai air irigasi bergantung dari Embung tersebut. Pihaknya sendiri sudah melaporkan hal ini ke pihak petugas BWS, namun sejauh ini belum ada respon dari pihak terkait. Ia menambahkan pipa yang tersumbat ini harus segera dibersihkan, sebab warga juga khawatir ketika hujan besar air bendungan meluap ke pemukiman warga lantaran airnya tak bisa mengalir.
Dikonfirmasi terkait hal ini Kepala dinas PU PR Made Artadana mengatakan, pihaknya baru mendapat laporan terkait hal ini dari media. Ia pun langsung koordinasi dengan pihak BWS agar segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.”saya segera laporkan dan koordinasikan dengan BWS (kepala BWS red langsung),”kata Made.
Lalu Muhasan Lombar