WAJO, Jawara Post–Penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Gilireng tahun anggaran 2018-2021 oleh pemerintah daerah Kabupaten Wajo, bertempat diruang rapat BBWS Pompengan Jeneberang yang dihadiri Bupati Wajo, Drs haji Andi Burhanuddin Unru.
Hadir pula kepala Dinas Sumber Daya air Cipta Karya Profinsi Sulsel, Kadis PSDA Wajo, Kabag Pemerintahan, Sekda Wajo, serta pejabat eselon III di lingkup Ponpengan Jeneberang, Satker dan penyedia jasa, Senin 12 November 2018, sekitar pukul 14.00 Wita.
Pelaksanaan kegiatan infra struktur SDA untuk mendorong ketahanan air, kedaulatan pangan dan ketahanan energi 2018, kegiatan pembangunan Gilireng paket I kabupaten Wajo, pada PPK irigasi dan rawa III pelaksanaan jaringan pemanfaatan air Pompengan Jeneberang.
Sahira selaku PTK irigasi dan rawa III Ponpengan Jeneberang dengan Syamsul Sainul, Kasatker PJPA melakukan teken kontrak pembangunan bendungan Giliren, diruang rapat BBWS yang di saksikan kepala balai Pompengan Jeneberang, Ir T. Iskandar MT. dan Bupati Wajo Drs Haji Burhanuddin Unru .MM., serta pejabat lainnya.
Menurut Kepala Balai, bendungan Gilireng bilamana di optimalkan pembangunannya dapat memberikan pelayanan irigasi kedepan. Akan berdampak terhadap irigasi yang masih berada 125 persen indeks pertamanya, begitupun bendungan Passeloreng dapat meningkatkan kapasitas tanam 245 %.
“Artinya, secara teknis sangat di butuhkan, apalagi belum lama ini mentri telah menandatangani Fakta pekerjaan sesuai Pepres No 58.dan No 16, bilamana anggaran 100 milyar penetapan pekerjaannya oleh Menteri dan seyogyanya selesai 2021,” tandasnya.
Ditempat yang sama Bupati juga mengatakan potensi lahan persawahan di Kab Wajo seluas 105 ribu hektar, 27 ribu hektar sawah irigasi, ‘areal irigasi seperti Bila, Awo, dan irigasi Kalola sisa dari 27 ribu akan di perhatikan lewat pembangunan Bendungan Gilireng atas perjuangan kepalai Balai Pompengan Jeneberang. “Mudah-mudahan bisa mengairi sisa 27 ribu hektar,” papar Bupati penuh haru.
Rasa syukur yang tak terhingga di ungkapkan Bupati atas perhatian pemerintah Pusat beserta kepala Pompengan Jeneberang Provinsi mau mensuplai anggaran kekabupaten Wajo.
“Bendungan ini demi mengairi lahan pertanian berupa persawahan, agar kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi, petani makmur dan tidak ada lagi impor beras, karena selama ini Indonesia masih Surplus beras,” tutup Bupati optimis.
Ani Hasan
Biro Wajo