SITUBONDO,Jawara Post–Warga netizen (warganet) mendadak heboh, Kamis (25/10/2018). Apalagi warga Situbondo dan sekitarnya yang masuk dalam group FB berlabel IWS, mereka langsung menyerbu group fb fenomenal ini dengan koment dan kritikan pedas, hingga hujatan dan cemo’ohan atas uneg-uneg nya. Karuan saja, instansi terkait turun kelapangan dan mencoba menetralisir kehebohan proyek senilai hampir 3 M tersebut.
Pemandangan yang sontak menggemparkan netizen ini pertama kali dari unggahan foto akun Siti Jenar. Eko Febrianto (pemilik akun) yang juga kepala biro Jawara Post di Situbondo ini, merasa ada kejanggalan akan penampakan didepannya. “Saya awalnya separuh gak percaya kalau alun – alun kota Situbondo, dibajak dengan mesin traktor,” ujarnya.
Lantaran itu, kata Eko, saya ambil gambar, lalu memostingnya. “Wajar donk! Selaku warga Situbondo saya penasaran. Apalagi, ketika saya ambil gambar tak ada pengawas, ataupun pelaksana proyek yang dapat dimintai tanggapannya. Padahal hari aktif, bahkan anehnya lapangan yang baru ditanami rumput kok dibajak kembali,” unbkapnya.
Mendapati kehebohan itu, Kadis Cipta Karya dan Pertamanan (CKP), langsung turun kelokasi. Pihaknya melihat langsung kebenaran kabar dalam foto tersebut. “Pekerjaan ini masih dalam tahap perencanaan dan itu ranah kontraktor. Jadi, apa yang dilakukan itu adalah upaya kontraktor demi hasil yanb terbaik,” terang Sumadin, Kadis CKP, Kamis sore.
Tak hanya itu, kepala bidang (Kabid) Pertamanan juga ikut datang kelokasi (alun – alun kota). Ia juga menjelaskan kalau postingan itu benar, dan sedang berlangsung. Ia menuturkan bahwa penanaman rumput telah dilakukan, namun karena ada event maka tanaman rumput banyak yanb rusak. “Untuk memperbaiki, kontraktor inisiatip memperbaharui lahan kembali,” sambungnya.
Baca : RADAR BALI : Karya Agung Danu Kertih Digelar 7 November
Disisi lain, Rudi pemilik CV Metropolis saat dikonfirmasi mengatakan bahwa itu dilakukan (bajak dengan traktor), lantaran seringnya ada event di alun -alun kota, lahan mulai rusak. Padahal lokasi itu telah ditanami rumput agar tumbuh dan indah kembali. “Karena banyak yang rusak dan potensi rumput banyak mati, maka kami lakukan itu agar pertumbuhan rumput makin subur,” jelasnya.
Simak : RADAR SUMATERA : JELANG PEMILU 2019, INI YANG DILAKUKAN PLN
Kalarikasi pihak terkait tersebut disinyalir hanyalah upaya menitralisir keadaan belaka. Sehingga, ketum LSM Siti Jenar ini beranggapan bahwa pekerjaan itu tidak terkonsep dengan matang dan profesional. “Ini telah menjadi konsumsi publik lantaran penasaran akan pemandangan di alun – alun yang ditraktor. Diduga kuat itu salah perencanaan, meskipun itu benar masih dalam pemeliharaan,” kata Eko Febrianto.
Gus/din
Biro Situbondo