Malang, Jawara Post
Musim hujan tak hanya mengakibatkan banjir, tapi juga mengakibatkan genangan air. Salah satunya terjadi di bawah Monumen Melati yang ada di Jalan Ijen. Genangan air itu tidak dapat mengalir dan mengganggu pemandangan dan bisa menimbulkan jentik nyamuk. Sutrisno, salah satu warga menyebutkan genangan air ini terjadi sejak Jalan Ijen diaspal. Dimana aspal jalan letaknya lebih tinggi dibandingkan area monumen.
.
“Kalau yang sebelah timur lantai monumen lebih tinggi dari pada aspal, tapi yang sebelah barat justru lebih rendah, sehingga air dari jalan langsung masuk,” katanya.
Lebih ironis kata Sutrisno, di lantai monumen tak ada saluran air. Sehingga air yang masuk di lantai pun tak bisa mengalir ke mana-mana dan menjadi genangan.
“Kalau hujannya deras genangannya sampai pada titik aspal. Kalau gak hujan berkurang sedikit, tapi tidak hilang,” tambahnya.
.
Warga menurut Sutrisno sempat melaporkan hal ini ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang maupun Dinas Perumahan dan Permukiman. Tapi faktanya, belum ada upaya perbaikan, alias air tetap menggenang.
“Kalau dilihat ya gak enak. Apalagi airnya juga kotor. Dan lagi juga akan menimbulkan penyakit,” ungkapnya.
Dia menambahkan genangan air berpotensi ditadikan sarang nyamuk untuk bertelur. Sehingga warga pun rawan terserang demam berdarah.
“Kalau dulu airnya langsung mengalir, karena aspalnya lebih rendah. Tapi sekarang ya bisa dilihat sendiri,” ungkapnya.
.
Sementara Nindi salah satu warga juga mengatakan hal yang sama. Dimana genangan air yang ada di bawah Monumen Melati sangat mengganggu pemandangan.
“Disini kan banyak dikunjungi wisatawan. Jadi ya berharap lah, pemerintah merespon untuk memperbaiki,” tandasnya.
“Disini kan banyak dikunjungi wisatawan. Jadi ya berharap lah, pemerintah merespon untuk memperbaiki,” tandasnya.
Tidak hanya di Jalan Ijen, genangan air juga terjadi di Jalan Ki Ageng Gribi. Dimana air hujan tak kunjung surut dan menggenang. Bahkan, meski hujan tak turun. Salah satu warga menyebutkan, genangan air itu ada sejak musim hujan mengguyur.
.
”Disitu kan letaknya lebih rendah, dan tidak ada saluran airnya. Jadi air hujan pun menggenang,’’ ungkap warga tersebut.
Genangan air itu tak sekadar mengganggu pemandangan, tapi juga merusak jalan.
”Di bawahnya itu ada lubang besar, makanya kami tandai dengan tempat sampah, agar tidak ada kendaraan yang terjebak disana,’’ tandasnya.
@red