BONDOWOSO, Jawara Post– Beberapa anggota Komisi 2 DPRD Bondowoso melakukan kunjungan kerja ke RPH (Rumah Potong Hewan) yang ada Bondowoso, diantaranya RPH Pujer dan juga RPH Desa Locare yang baru selesai dibangun.
Mewakili Komisi 2, Beny Ahmad Fajar mengatakan bahwa, kedatangannya ke tempat pemotongan hewan yang ada di Bondowoso ini hanya untuk memastikan sarana dan prasarana (Sarpras) RPH sudah sangat layak. Hal ini sebagai upaya pelayanan pemerintah daerah terhadap masyarakat berjalan dengan baik.
“Saat kami cek RPH di Pujer ini Sarpras sangat tidak layak, sehingga perlu didorong untuk menjadi RPH sesuai standar yang sudah ada. Walaupun dalam hari-hari biasa hanya 1 ekor pemotongan dalam waktu 2 hari,” ungkapnya Kamis (10/10) saat ditemui wartawan.
Baca juga : RADAR BESUKI : Diknas Pungli Guru, APH Didesak Turun Tangan
Menurut Beny hal ini perlu dikaji, apakah memang karena masyarakat yang tidak terbiasa menggunakan RPH. Atau karena memang RPH itu yang tidak memenuhi standar, sehingga tak memantik ketertarikan pada masyarakat untuk melakukan pemotongan hewan ditempat tersebut.
“Sementara untuk yang di Pujer itu, untuk memenuhi standar itu luasan lahannya masih belum cukup. Karena masih ada beberapa tempat yang perlu disediakan. Seperti tempat pemotongan hewan, tempat peristirahatan hewan. Luasan lahannya tadi itu cukup sempit,” imbuhnya.
Simak juga : RADAR BESUKI : Menelisik Proyek Wisata Tampora (02)
Lanjut Beny, dirinya berharap Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Bondowoso lebih serius memperhatikan rumah potong hewan yang ada di Bondowoso. Hal itu bertujuan sebagai upaya kelayakan daging saat dipotong ditempat yang tidak standar.
“Jaminan daging higienis juga ditentukan oleh tempat pemotongan hewan, sehingga masyarakat tidak perlu kwatir dengan daging sapi yang dipotong di RPH yang sudah memenuhi standar,” pungkasnya.
WanRois
Biro Bondowoso