PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

Masyarakat Desak DLH & Dispernak Ambil Sikap

SITUBONDO, JP — Bereaksinya warga masyarakat Desa Besuki dan sekitarnya, terus menyeruak ketengah publik. Pengusaha ayam potong dinilai kebal hukum, lantaran pejabat terkait terkesan tutup mata. Warga berencana akan gelar aksi dan protes secara terbuka.

Permasalahan ini terjadi di kawasan sekitar Kali Deluwang, Desa / Kecamatan Besuki. “Kami telah melakukan upaya persuasif dengan menyampaikan pengaduan ke dinas dan instansi terkait. Jika pejabat itu tetap tutup mata dan telinga, jangan salahkan rakyat turun jalan, ” kata Sutomo, perwakilan warga.

Menurut dia, dampak bau eneg (busuk) (folusi udara) yang setiap hari dirasakan warga masyarakat, akibat dari pengolahan limbah penggemukan ayam (kandang ayam potong), dimana limbahnya di buang kelahiran sungai Deluwang.

“Pengaduan telah kami sampaikan sesuai mekanisme dan tata cara yang ada. Jika dinilai harus viral baru ditindak, ini tak ubahnya semua pemangku kebijakan bagai sapi ompong. Kapitalis yang merugikan masyarakat, wajib diberantas, ” imbuhnya.

Disisi lain, wakil rakyat yang telah menerima pengaduan, seperti mengulur waktu untuk bersikap tegas. Padahal, IPAl tidak tersedia, itu sudah jelas melawan aturan DLH. Sementara, adanya bau tak sedap, ini bisa dipastikan dapat memicu reaksi masyarakat, jika dibiarkan akan timbul masalah sosial.

Masalah ini juga bukan tentang leglitas pendirian usaha atau ijin usaha, melainkan dampak buruk dan mengganggu kepentingan masyarakat. “Kami telah menyusun konsep laporan kepada APH agar hal itu segera dievakuasi. Jika ditemukan unsur pidana, maka sejumlah pihak yang terlibat akan menerima konsekuensinya, ” jelas Sutomo, didampingi seorang Lawyer Senior di Situbondo.

Sekedar diketahui, selain petisi, pernyataan bersama, serta bukti bahwa pengaduan telah dilakukan dengan baik, akan menjadi salah satu bahan pelengkap dalam laporan tersebut. Sementara, pengusaha kandang ayam yang tercatat masuk Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo, belum berhasil dimintai tanggapan nya.

Red

 



Menyingkap Tabir Menguak Fakta