SITUBONDO, JP. Com — Menanggapi adanya pernyataan Ketua Paguyuban warung Pantura, Kasat Pol PP Situbondo, Sopan Efendi, mengaku siap menindak lanjuti dengan beberapa opsi nyata.
Ia mengatakan bahwa, keberhasilan Satpol PP tidak lepas dari peran serta Stagholder yang ada dengan tujuan yang sama. “Kami akan tidak lanjuti dengan berkirim surat, serta akan gelar operasi (razia) secara berkala dan berkesinambungan demi penegakan Perda, ” ucapnya.
Terkait pernyataan ketua Paguyuban, ia berterima kasih dan siap menyambut koordinasi dan kerjasamanya, demi sebuah tujuan yang baik. “Terimakasih kepada ketua Paguyuban, kami sambut baik keinginannya, ” kata Sopan.
Sementara, masyarakat wilayah barat berharap agar Satpol PP secara rutin merazia warung pinggir jalan yang nyata nyata menyediakan wanita penghibur atau PSK. Sehingga, warung yang benar benar usaha kuliner murni, tidak terkena imbasnya.
“Kalau menurut saya, razia difokuskan kepada warung yang semi tertutup, serta disinyalir berkedok warkop atau warung makan. Sangat mudah membedakannya, asal bertindak sepenuh hati, dan cegah adanya oknum yang mengambil upeti atau jatah agar punya harga diri, ” kata Drs. Suyon, SH.
Lanjut dia, sangat tidak logis ketika Satpol PP hanya lalu lalang dan merasa tidak pernah melihat PSK mangkal di warem warem tersebut. “Sekali lagi, jangan ada dusta, dan bertindak sepenuh hati, agar kepercayaan masyarakat tidak tercederai, ” pungkasnya.
Sekedar diketahui, dideretan warung yang ada disebalah utara jalan raya Pantura Suboh, tepatnya didepan gudang Alami, berjejer warung semi permanen. Awalnya, warung terbuka, kini beralih semi tertutup dan nampak para PSK mangkal.
Paska ditutupnya lokalisasi burnik di Situbondo, kuat dugaan para penjaja sek itu pindah ke warung pinggir jalan. Buktinya, hanya ada 3 warung yang murni jualan makanan dan minuman, selebihnya ada plus plus dan bahkan ada yang sediakan karaoke sambil konsumsi miras.
Redaksi.