BANYUWANGI, Jawara Post – Aksi Masyarakat Nelayan Paguyuban Tanah Pusaka dalam Seruannya Ojo golek ruwed nang Bumi Blambangan! ini disuarakan masyarakat nelayan Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Senin (3/9/2018).
Aksi di Pintu masuk Mapolres Banyuwangi kembali dijadikan lokasi. Massa didominasi kalangan ibu – ibu nelayan Forum perduli tanah pusaka yang di ketuai Oleh Khoirul Anam dan Kedatangan mereka dikawal anggota Polsek Purwoharjo dari wilayah selatan sampai tiba di kota.
Hermanto Mengatakan intinya Masyarakat ingin Banyuwangi kondusif. Biarlah agenda politik berjalan apa adanya. “Warga ingin kerja enak dan tenang,” terang koordinator aksi kalangan yang Kebanyakan Kaum Hawa ini.
Pada 5 September 2018 nanti, massa anti #2019GantiPresiden akan mendatangkan massa yang lebih banyak bila kelompok pro nekad menggelar aksi.
Perlawanan yang dilakukan warga cinta damai akan terus berlangsung hingga Selasa (4/9/2018). “Kegiatan 2019GantiPresiden jelas provokasi. Banyuwangi tak ingin dibuat seperti itu,” tambah Hermanto.
Jika tetap diadakan, warga kontra ingin digelar mediasi dengan pihak pro. Itu supaya tidak ada Gerakan 2019GantiPresiden. “Bila memaksakan diri kami meminta aparat kepolisian menyediakan panggung untuk debat publik. Dan bila 5 September tetap beraksi akan dibubarkan paksa,” pungkasnya.