JEMBER, JP. Com – Rumah Akar, juga salah satu tempat jujugan wisatawan Desa Sidomulyo, Silo, Jember. Rumah Akar yang berada di Dusun Curah Manis tersebut merupakan tempat usaha kerajinan berbahan limbah kayu, kayu erosi, juga ranting pohon.
Adalah Agus Supriadi (32) yang mengembangkan usaha tersebut secara mandiri. Dia tidak berkelompok, karena hanya dia seorang yang memiliki usaha itu di desa tersebut.
Namun usahanya telah menggerakan lapangan pekerjaan untuk warga sekitar. Ada 54 orang yang terlibat di tempat usahanya, terdiri atas 50 orang perempuan, dan empat orang laki-laki.
Agus memulai usahanya di Tahun 2009. “Awalnya saya disebut orang gila, karena ngumpulin akar-akar, kayu erosi. Saya ya jalan saja. Saya olah jadi berbagai kerajinan, karena itu memang hobi saya,” ujar Agus.
Lelaki lulusan sekolah dasar ini sempat mengasah ilmu pengolahan kayu di Pulau Bali. Ilmu yang dia dapat, dia aplikasikan ke karyanya sendiri.
Di Tahun 2014, orang yang dulu menyebutnya gila, akhirnya berbalik membantunya, di antaranya menjadi pekerja di Rumah Akar.
Produk Rumah Akar mulai dikenal dari mulut ke mulut sejak Tahun 2014. Semakin terkenal, setelah ada ponsel pintar yang memiliki aplikasi media sosial.
Kini Agus sampai kewalahan melayani pesanan. Saat Surya berkunjung ke Rumah Akar, Minggu (30/10/2022), Agus dan pekerjanya sedang mengerjakan pesanan sebuah pabrik di Surabaya.
“Ada 10.000 ribu unit, bentuknya mainan untuk reptil. Pesanan pabrik di Surabaya, tapi akan diekspor ke Inggris,” ujar Agus.
Mainan reptil itu berbahan baku ranting pohon kopi. Beberapa waktu terakhir, permintaan mainan hewan, seperti reptil dan burung, tinggi. Permintaan terutama dari luar negeri melalui pabrik di Surabaya tersebut.
“Juga ada hiasan untuk akuarium,” lanjutnya.
Ranting kopi didapatkan dari sekitar Desa Sidomulyo, sebab desa itu memang salah satu penghasil kopi di Jember.
Produksi Rumah Akar lainnya adalah perabotan rumah tangga, juga aneka hiasan rumah. Semuanya berbahan limbah kayu, juga kayu erosi.