SITUBONDO, JP. Com — Peristiwa kisruh gegara panitia turnamen Tarik tambang curang yang berbuah pengaduan di Mapolsek Mlandingan, Polres Situbondo, rupanya tidak membuat kapok panitia. Malah, lokasi turnamen digeser kelokasi jauh pemukiman, serta tak nampak aparat keamanan.
Bahkan, lokasi baru ini berpotensi jadi ajang judi taruhan dan dapat memicu perselisihan antar peserta. ” Itu ijin muspika dan dilampiri surat pernyataan mantan kades selalu ketua panitia, ” ucap salah seorang tokoh masyarakat Desa Sumberanyar.
Artinya, kata dia, apabila terjadi kisruh, maka mantan kades (HT), harus bertanggung jawab dan itu bukan perdata lagi, melainkan pidana. Pasalnya, di lokasi sebelumnya sempat terjadi kisruh karena panitia curang dan berujung pengaduan ke Mapolsek, ” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Mlandingan, Polres Situbondo, Polda Jawa Timur, membenarkan bahwa cekcok mulut gegara panitia curang, sedang ditangani polsek, lantaran ada laporan. “Kami masih proses pemeriksaan saksi saksi, ” ucap Kanit Reskrim.
Menyimak itu semua, turnamen tarik tambang ini hanya menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat, serta bisa berpotensi memicu konflik antar warga desa. Soalnya, ketika terjadi trouble atau human eror, ketua panitia terkesan cuci tangan dan sampai lanjut laporan ke Mapolsek.
“Ini patut dianalisa ijin nya, secara seksama oleh pihak kepolisian selaku Pelaksana KANTIBMAS, jangan sampai masalah kecil kemudian meluas dan berubah konflik antar warga desa. Apalagi sesi pengamanan nya, sangat minim, ” kata EAN Pelupessy, SH, ILc, wakil Direktur LSM Jawara, Minggu 06/11/2022.
Tidak hanya itu, beredar kabar bahwa cekcok mulut yang berujung pelaporan ke Mapolsek, menjadi lahan judi taruhan, antara di penjara dan tidak. “Nah ini buah kelalaian APH, yang terkesan membiarkan persoalan masyarakat dalam berseteru atau berselisih. Ini kurang elok didengarnya, ” imbuhnya.
Sekedar diketahui, tarik tambang yang diselenggarakan oleh HT – mantan kades dan berlokasi baru di Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan, rawan kisruh. Event ini minim pengamanan baik dari unsur kepolisian maupun TNI, sehingga ketika ada selisih paham akan terjadi bentrok antar pendukung maupun antar peserta lomba yang merasa kurang puas atas keputusan panitia.
Sementara, lokasi turnamen tarik tambang yang di Desa Tribungan, Kecamatan Mlandingan, kini sudah aman kondisip. Meskipun turnamen ini menyisakan masalah yang belum teratasi hingga saat ini. Kasus berjalan, judi taruhan tetap berkibar, potensi ricuh jadi ancaman, warga Desa Sunberanyar mengaku dilanda kecemasan.
Ketika kekhawatiran masyarakat akan timbulnya konflik warga antar desa dan bisa memicu chaos, dikonfirmasikan pada Plt. Kades Sumberanyar, belum ada jawaban jelas.
Hanya saja, sejumlah warga desa Sumberanyar merasa keberatan adanya turnament ini, karena kebanyakan dari masyarakat mengaku takut terjadi carok masal antar peserta jika panitia dianggap curang.
Redaksi