SITUBONDO, JP. Com – H Sumail Abdullah (Anggota Komisi V DPR RI) melaksanakan Kunker (Kunjungan Kerja) guna memonitoring sekaligus mengevaluasi kegiatan terhadap penyelenggaraan program P3T-GAI dan BSPS, yang merupakan proyek agenda dari Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
Hal itu sesuai dengan tema yang diusung, yakni “Monitoring Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3T-GAI) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun anggaran 2022” untuk kemanfaatan masyarakat, yang berlangsung di balairung kantor Desa Jangkar, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Jumat, (22/7/2022) kemarin sore.
“Hari ini kami melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program P3TGAI dan pembangunan BSPS yang biasa kita sebut sebagai bedah rumah. Manfaatnya, semoga bisa dirasakan oleh masyarakat di sekitar.” Kata Sumail menjelaskan.
Dalam keterangannya, anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra ini juga menginginkan agar penyerapan aspirasi kepada masyarakat lebih dapat tertampung lagi di dalam pembahasan anggaran dan pengesahan APBN tahun anggaran 2023 nanti.
“Makanya kami mengawali datang kemari, agar kami bisa merespon dan menampung aspirasi masyarakat yang akan kita formulasikan untuk di Jakarta nanti dalam sebuah kebijakan yang kita bisa tarik kembali ke Dapil.” Terangnya.
Upaya itu dilakukan, agar anggaran dari pusat dapat digelontorkan kembali di Kabupaten Situbondo. Walaupun ada perubahan anggaran nasional yang sebagiannya sudah masuk dalam sisa-sisa lelang dari Kementerian Keuangan untuk menutupi kekurangan subsidi BBM akibat kenaikan BBM dan krisis energi perang Ukraina vs Uni Soviet.
“Karena itu menjadi wujud representasi saya yang telah terpilih di Dapil Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Bangunan ini, begitu sudah diserahterimakan oleh Kementerian, maka haruslah dijaga dan dipelihara dengan baik.” Tegasnya.
Sementara, ditempat yang sama, Inaraja selaku Kepala Desa (Kades) Mangaran berharap adanya bentuk perhatian dari DPR RI pasca terjadinya bencana angin puting beliung yang menimpa warganya belum lama ini. Sehingga dalam musibah itu, banyak diantara rumah warga yang porak-poranda akibat terjangan angin kencang.
“Saya berharap agar mendapatkan perioritas program BSPS dalam tahun ini, itu sebagai bentuk langkah strategis pemerintah kepada para korban bencana.” Bebernya.
Tidak hanya itu, ia juga berharap di desanya mendapatkan program pengadaan normalisasi untuk sungai pembuangan. Lantaran, saat ini menurutnya sungai di desanya telah mengalami kedangkalan.
“Sehingga ini berimbas menyebabkan terjadinya luapan air yang menggenang. Ada sekitar 15 Hektar lahan sawah yang terendam, dan itu membuat tidak bisa di tanami sepanjang tahun.” Pungkasnya.
Pewarta: Agung Ch