JAWA TIMUR, JP. Com – Disangka miliki ilmu Santet, warga Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, diusir dari tengah pulau.
Pengusiran terhadap pasangan suami-istri (Pasutri) ini terjadi pada Rabu 9 Juni 2022 malam.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network), warga mengusir pasutri itu dengan membakar sampah dibelakang rumahnya.
Pengusiran itu dilakukan setelah warga dan terduga yaitu H-R (48), dan H-Y (31) setelah melakukan mediasi.
Akibat memanasnya warga, sehingga pasutri asal Desa Muneng Kidul Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo ini, akhirnya di pulangkan ke daerah asalnya.
Kepala Desa Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih membernarkan peristiwa itu.
Pasutri itu kata kepala desa setempat, tinggal disebuah gubuk di pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
Mereka pindah ke Gili Ketapang lantaran memiliki masalah utang piutang, dan selama tinggal di Gili Ketapang, sang suami bekerja sebagai nelayan.
Sedangkan istrinya mengaku bisa menyembuhkan orang sakit, hingga jasa pijat.
“Selain itu, selama tinggal di Gili Ketapang, sang istri sesumbar, bisa mengembalikan orang yang terkena santet, karena warga kesal, maka pada Jum’at malam, ratusan warga mengepung rumah pasutri, untuk mengusirnya dari Gili ketapang,” ujarnya.
Warga yang berkumpul dan di dominasi emak – emak itu, sempat membakar sampah yang berada di belakang rumah pasutri.
Hal itu dilakukan, sebagai protes agar pasutri itu segera meninggalkan pulau Gili Ketapang.
Tak ingin terjadi hal yang tidak di inginkan, Kepala Desa, dan Perangkat kemudian mengevakuasi pasutri tersebut keluar pulau Gili Ketapang.
“Agar tak tambah meluas, pasutri tersebut kita evakuasi keluar pulau Gili, dan di pelabuhan Tanjung Tembaga, pasutri tersebut kemudian di jemput oleh petugas gabungan dari Polsek Sumberasih, dan Polres Probolinggo untuk selanjutnya di bawa ke Polsek Sumberasih,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Sumberasih Polres Probolinggo Kota, Iptu Agus Santoso mengatakan sebelum di usir, pasutri tersebut telah tinggal di Pulau gili sekitar 1 tahun 6 bulan.
Menurutnya, awal mula 3 bulan yang lalu tetangga rumah pasutri yang di tuduh memiliki santet ada yang meninggal.
Sehingga, pasutri itu mengira tetangganya terkena ilmu santet. “Atas dasar itulah, menuduh pasutri itu memiliki santet, dan kemudian mengusirnya,” ungkap Kapolsek.
Namun warga yang mengusir itu tidak hiraukan. Barulah, pada Rabu malam amarah warga memuncak dan mengusir pasutri tersebut dengan membakar sampah di belakang rumahnya.
“Agar tak tambah besar, pasutri itu kemudian oleh kepala desa di bawa ke pelabuhan Tanjung Tembaga, yang kemudian kita bawa ke Polsek Sumberasih untuk kita mintai keterangan,” ujarnya.
Polisi pun langsung melakukan pemeriksaan dengan cara meminta keterangan pada pasutri.
“Dari hasil pemeriksaan, pasutri ini tak terterbukti memiliki santet hanya warga menuduh pasutri ini memiliki santet, dan pasutri ini sudah kita pulangkan ke rumahnya yang ada di Muneng Kidul,” pungkasnya.
Yus/red