PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

ASPAL HOTMIX

Aspal adalah campuran yang terdiri dari bitumen dan mineral. Bitumen   adalah bahan yang berwarna coklat hingga hitam, keras hingga cair mempunyai sifat baik larut dalam Cs2 atau CCL4dengan sempurna dan mempunyai sifat lunak dan tidak larut dalam air, ter adalah bahan cair berwarna hitam tidak larut dalam air, larut sempurna dalam Cs2 atau CCL4, mengandung zat-zat organik yang terdiri dari gugusan aromat dan mempunyai sifat kekal.
           Bitumen secara kimia terdiri aromat, Naphten dan alkan sebagai komponen terpenting dan secara kimia fisika merupakan campuran colloid dimana butir-butir yang merupakan komponen yang padat (disebut Asphaltene) berada dalam fase cairan yang disebut Malten. Asphlatene terdiri campuran gugusan aromat Naphten dan Alkan dengan berat molekul yang lebih tinggi, sedangkan Malten terdiri campuran gugusan aromat. Napthen dan alkali dengan berat molekul yang lebih rendah.
Adapun tahap2 dalam metode pekerjaan aspal adalah sebagai berikut:

A)    PERSIAPAN

  1. 1.      Ruang Lingkup:

Kontraktor melaksanakan pembersihan sebelumdi mulainya proyek, selama pelaksanaan  berlangsung dan sebelum selesainya proyek.

  1. 2.      Cara Pelaksanaan

Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, kontraktor membersihkan seluruh lokasi pekerjaan dari kotoran – kotoran dan sampah – sampah, sehingga terlihat permukaan lokasi pekerjaan bersih.

  1. 3.      Selama Pekerjaan Berlangsung

Pekerja menjaga kebersihan lapangan dan mengatur lokasi penempatan bahan bangunan serta daerah kerja agar kelancaran pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat.

  1. 4.      Sesudah Pekerjaan Selesai

Setelah pekerjaan selesai dan sebelum di lakukan penyerahan pekerjaan kepada pemilik proyek, Kontraktor  membersihkan seluruh site dari segala macam kotoran – kotoran dan segala peralatan yang digunakan selama proyek berlangsung. Segala macam kotoran – kotoran dan peralatan tersebut di buang dan dikeluarkan dari site.

  1. 5.      Pengukuran Tapak Kembali

Kontraktor mengadakan pengukuran kembali pembangunan dengan alat – alat yang sudah tertera kebenarannya. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya segera di laporkan kepada Direksi  Pengawasan / MK untuk di mintakan keputusannya. Segala pengukuran persiapan termasuk tanggung jawab kontraktor.

B)    PERALATAN UNIT AMP

Sebelum di operasikan masing-masing komponen peralatan harus di periksa pada bagian:

1.      Cold Bin (Bin Dingin)

  • Pastikan dan periksa kondisi bak setiap cold binharus dalam keadaan baik tidak ada lubang/ rusak.
  • Pastikan dan periksa antara hoper cold bin harus diberi penyekat atau pemisah.
  • Pastikan dan periksa hoper cold bin harus di beri penutup terpal atau atap.
  • Pastikan dan periksa pintu cold bin untuk pemasok agregat dapat di stell dengan baik.

 2.      Feeder (Pemasok Agregat)

  • Setiap feeder harus dilengkapi alat mekanik (vibrator,continus belt, flat feeder mundur maju  dan apron) untuk menjamin pemasokan agregat ke dryer yang merata dan continue.
  • Pastikan peralatan tersebut berfungsi dangan baik.
  • Sebelum produksi setiap pintu cold bin harus di kalibrasikan sesuai job mix formula yang telah disetujui oleh  konsultan pengawas.
  • Kalibrasi dapat di laksanakan dengan bukaan pintu dalam (cm) atau kecepatan belt convenyor dalam (rpm).
  • Kalibrasi di lakukan terhadap kondisi agregat normal dan agregat dalam kondisi basah tempatkan petugas untuk mengawasi pasokan agregat.

3.      Prosedur Kalibrasi Cold Bin

  • Belt Convenyor di jalankan dari cold bin sampai ke dryer.
  • Hidupkan dan buka pintu pemasok agregat yang ada pada cold bin sampai agregat keluar.
  • Bilamana agregat sudah konstan, tandai pafda saat yang sama hidupkan stopwatch.
  • Tentukan panjang agregat yang ada di ban dan pada saat yang sama matikan stop waktu, ukur panjang ban dan waktu.
  • Agregat yang ada di belt kompenyor di timbang
  • Ambil sampel agregat yang ada di cold bin dan periksa kadar airnya
  • Laksanakan proses seperti di atas minimal 3 kali. Untuk masing –masing bahan minimum 4 bukaan pintu.
  • Untuk cold bin system ban atau apron. Bukaan pintu bin di pertahankan tetap. Yang variable kecepatan ban atau apron gambarkan hasil pengukuran dalam bentuk grafik.

 4.      Belt Convenyor (Ban Berjalan)

  • Pastikan dan periksa belt convenyor harus mulus tidak sobek atau berlubang.
  • Pastikan dan periksa rol pemutar belt convenyor terawatt dengan baik dan selalu di beri pelumas agar tidak tersendat.

5.      Urnyer (Pengering)

  • Harus mampu mengaduk terus menerus agregat yang di pasok selama proses pemanasan dan pengeringan.
  • Pastikan dan periksa kondisi drum dan sudu-sudu dalam drum dalam keadaan baik.
  • Pastikan dan periksa ring gear, roll penggerak, rantai roller, roda spoket gigi pinion dan roller bearing dalam kondisi baik.
  • Pastikan dan periksa batu tahan api tidak rusak dan dapat berfungsi drengan baik
  • Pastikan dan periksa kondisi burner, nozzle, turbo blower, burner box. Burner cone katup pengontrol tekanan, pompa minyak, dalam keadaan baik. Dapat berfungsi dengan baik, dapat menyetel pengatur minyak dan angin sehingga anginnya merata.
  • Pastikan dan periksa thermometer pada Dryer.

 6.      Pengumpul Debu ( Dust Collector)

  • Periksa kondisi fan (kipas) dalam keadaan baik dan dapat berfungsi.
  • Periksa dumper gate atau weight dumper pastikandapat berfungsi dengan baik.
  • Periksa kondisi dan fungsi kerja dari bantalan pastikan dalam keadaan baik dan dapat berfungsi
  • Periksa kondisi fan belt pastikan dalam keadaan baik dan dapat berfungsi.
  • Periksa kondisi dan fungsi kerja corong pada pengumpul debu plastic pastikan dalam keadaan baik tidak tersumbat.
  • Perhatikan kolam penampung debu bila sudah penuh di kuras secara rutin.

7.      Hot Elevator (Pemasok Agregat Panas)

  • Periksa dan pastikan kondisi bucket / mangkok harus dalam keadaan baik, tidak penyok atau sobek.
  • Periksa dan pastikan kondisi rantai roller, motor roda gigi dan pin-pin penghubung dalam keadaan baik dan slalu terawat.
  • Periksa dan pastikan pintu penutup elevator bagian bawah selalu di control agar abu batu yang jatuh dari bucket tidak menumpuk.

8.      Hot Screening Unit (unit ayakan panas)

  • Periksa bahwa ayakan panas harus mampu menyaring agregat panas dengan ukuran dan proporsi yang telah ditentukan.
  • Periksa dan pastikan kondisi dan kebersihan ayakan panas, lubang ayakan dan kawat dalam keadaan baik dan kebersihannya terawat.
  • Ukuran saringan harus di sesuaikan dengan spesifikasi gradasi yang telah di tentukan.
  • Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja dari penggetar harus baik bila terdapat bunyi tidak normal periksa bantalannya.
  • Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja motor penggerak, fan belt, tutup belt, tutup seals dan pegas elips dalam keadaan baik.
  • Periksa dan pastikan corong untuk agregat over sizedalam keadaan baik dan tidak tersumbat saringan agar di control secara rutin, jika rusak atau robek harus segera diganti.

 9.      Hot Bin (Bin Panas)

  • Periksa dan pastikan dinding pemisah antara hot bin tidak berlubang / rusak.
  • Periksa dan pastikan pintu hot bin bias menutup dengan sempurna/rapat tidak bocor.
  • Periksa dan pastikan kondisi pipa pengeluaran agregat berlebih (over flow) berfungsi dengan baik tidak tersumbat.

10.  Kotak Timbangan

  • Periksa dan pastikan kotak timbangan aspal dan agregat tidak rusak, bocor dan dapat berfungsi dengan baik
  • Periksa sensitifitas timbangan agregat, timbangan aspalt dan timbangan filler ketelitiannya sesuai dengan ketentuan.
  • Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja hook-bolt, pisau, karet perendam. Metal penggantung, petunjuk skala, bak penampung dan pintu bukaan timbangan berfungsi baik.

11.  Pengendalian Aspalt

  • Periksa dan pastikan kapasitas tamping ember 15 % lebih besar dari takaran yang di perlukan.
  • Periksa dan pastikan aliran aspalt dapat di control secara otomatis dan mulai bekerja setelah selesai (dry mixing) selama ± 5 detik.
  • Periksa panjang batang penyemprot minimal ¾ panjang mixer.
  • Periksa bahwa ketelitian timbangan aspalt ± 0.5%.

12.  Pencampur (pug mil/mixer)

  • Periksa dan pastikan jarak antara dinding pug mil dengan mixer ± 1 cm.
  • Kondisi alat mechanical batch counter untuk mencatat pencampuran material dalam keadaan baik.
  • Pastikan bahwa setelah selesai produksi pug mil harus segera di bersihkan dengan cara memasukkan agregat panas.
  • Periksa dan pastikan kondisi pedal pencampur dalam keadaan baik tidak aus, lepas jarak antara pedal maximum 2 cm.
  • Periksa dan pastikan kondisi pintu pencampuran dapat di tutup rapat dan bocor.

13.  Penyimpanan dan pemasok bahan pengisi ( Filler )

  • Periksa dan pastikan elevator bahan pengisi dapat berfungsi dengan baik.
  • Periksa fungsi kerja bin penampung bahan pengisi (filler storage bin) pastikan dapat berfungsi dengan baik.
  • Periksa fungsi kerja pemasok filler dan ulir (screw) pastikan dapat berfungsi dengan baik.

14.  Ruang Operasional

  • Periksa dan pastikan ruang system control, distribution board dan panel pengontrol berfungsi dengan baik.
  • Periksa timer untuk pengendalian lamanya waktu pencampuran pada pugmil dapat berfungsi dengan baik.
  • Periksa kondisi dan fungsi system control kompresor, silinder udara, filter udara, pelumas system control pneumatic maupun elektrik.

15.  Peralatan Penunjang

a)      Generator

  • Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja generator baik.
  • Periksa kapasitas (kva), bahan baku dan system kabel apakah sudah sesuai dengan kebutuhan.

b)      Wheel Loader

  • Periksa dan pastikan kondisi dan fungsi kerja wheel loader baik.
  • Pastikan lebar bucket lebih kecil dari lebar hoper cold bin.
  • Periksa hal-hal lain yang di perlukan sesuai dengan petunjuk dari pabrik.


Menyingkap Tabir Menguak Fakta