SITUBONDO, JP. Com — Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) telah menjadi salah satu program andalan nasional (Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah).
Hal itu untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Upaya percepatan peningkatan menuju akses universal.
Namun sangat disayangkan, dalam kenyataannya proyek bernilai fantastic ini, muspro alias sia – sia. Ada yang magkrak bertahun tahun, ada pula yang tidak bisa difungsikan alias muspro semua.
BACA : Dua Tersangka korupsi Pamsimas dijebloskan kedalam sel penjara
Karuan saja, segenap NGO dan aktifis anti korupsi di Kota Santri Situbondo, angkat suara. Mereka menyesalkan adanya realisasi proyek tersebut yang terindikasi sarat bancakan dan jadi objek mengeruk keuntungan pribadi.
“Jika seperti ini, rakyat (masyarakat) selalu konsumen negara ini, sangat dirugikan. Target pemerintah pusat gagal total. Pemerintah daerah juga dinilai tutup mata, serta lalai dalam pengawasan,” kata H. Yayan, salah seorang pemerhati program pedesaan.
Salah satu contoh dan sudah dicek secara seksama, proyek Pamaimas di Desa Bloro, Kecamatan Besuki dan Desa Lubawang Kecamatan Banyuglugur. “Dua proyek Pamsimas ini, tak berfungsi dan seperti bangunan terbengkalai,” Imbuhnya.
Pasalnya, lanjut H. Yayan, secara kasat mata panel listrik merotol tak terkoneksi. Ada lagi saluran pipanisasinya seperti asal pasang dan terlantar. Bahkan, proyek ratusan juta ini diduga kuat masuk money Landry karena anggaran besar tapi tak bermantaat sebagaimana tujuan utama.
“Kami akan cek semua proyek Pamsimas yang ada di kota santri, termasuk ada yang di Bungatan dan kecamatan lainnya. Dokumen ini nanti akan kami sampaikan ke Kejari, Polres, Inspektorat ( keterlibatan pemdesnya), satgas anti korupsi dengan tembusan ke Bappenas, juga KPK RI,” pungkasnya.
Viral…. Tomas Bungatan tantang masyarakat laporkan proyek Pamsimasnya yang muspro
Sekadar diketahui, saat ini Program PAMSIMAS memasuki fase ketiga (PAMSIMAS III) yang dilaksanakan pada kurun waktu 2016-2020, dan akan menyasar 15.000 desa sasaran baru serta mengelola berkerlanjutan program di hampir lebih dari 27.000 desa peserta PAMSIMAS di seluruh Indonesia.
Sementara, proyek Pamsimas di Situbondo ada yang terealisasi apda Ta. 2018 ada yang Ta. 2020. Anggaran dalam mewujudkan program andalan ini cukup besar. Untuk itu, APH diminta peka dan responsif agar kerugian atas uang negara bisa terungkap jelas.
Redaksi