PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

Ratusan Warga Sepudi Terlantar Dipelabuhan Kalbut

SITUBONDO, JP. Com – Ratusan warga Pulau Sapudi, Madura, Jawa Timur terlantar di Pelabuhan Kalbut, Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Situbondo Kamis (23/12/2021).

Alasannya, mereka tidak di perbolehkan untuk melakukan perjalanan laut dari Situbondo ke Pulau Madura karena kapal kelebihan penumpang.

Rofiq, warga asal Sapudi, Pulau Madura mengatakan, dirinya bersama rombongan asal Madura mendatangi Pondok Pesantren Sukorejo, Situbondo, dalam rangka haul.

Namun setelah acara selesai, pihaknya bermaksud untuk kembali ke rumah melalui perjalanan laut.

“Kita rombongan dari Madura ke Situbondo, dan pulang juga rombongan. Pada saat mau menaiki kapal Fery di Pelabuhan Jangkar, pihak petugas melarang kita.

Alasannya karena kelebihan penumpang,” ujar Rofiq, kepada wartawan, Kamis(23/12/21).

Lantaran dilarang oleh petugas, Rofiq mengaku kaget, pasalnya pada saat dirinya bersama rombongan awal mula datang ke Situbondo menggunakan kapal laut, jumlah penumpang yang ada lebih dari 80 orang.

“Tadi kita dilarang karena kelebihan muatan, bahkan pada saat kita sudah lari-lari menuju kapal, petugas langsung menutup pintu kapal. Tentu kami heran dan terkejut atas kejadian saat ini. Kenapa baru sekarang ada batasan yang diberlakukan, kenapa kemarin tidak di terapkan juga,” ungkapnya.

Menurut Rofiq, petugas apabila menerapkan aturan jangan setengah-setengah. Sebab bagi orang awam yang tidak paham malah menjadi bingung.

“Kalau mau ngikutin aturan, maka penerapannya harus konsisten jangan separuh-separuh. Kemarin bisa sekarang tidak bisa. Karena kami orang awam, dan jangan buat kami bingung dengan kebijakan,” tuturnya.

Rofiq menambahkan, pihaknya bersama rombongan dihimbau untuk menuju pada Pelabuhan Kalbut, dikarena kapasitas kapal yang ada di sana tercukupi.

“Karena di Pelabuhan Jangkar penuh, kami diarahkan kesini. Tapi sampai sini juga tidak bisa berangkat, alasan dari petugas karena faktor cuaca buruk,” tandasnya.

Kepala BPTFD Pelabuhan Jangkar, Arif mengatakan, keterbatasan armada kapal dan jumlah penumpang membuat penumpang lain tidak bisa melakukan perjalanan laut.

“Intinya kami melakukan pemuatan penumpang menyesuaikan kapasitas kapal muatan hanya 80 orang. Jadi sebenarnya di luar itu kami ada surat edaran, tapi kayaknya belum berlaku, baru besok hanya 75 persen tiap hari hari. Kami muat 80 orang sesuai dengan yang di ijinkan,” ucapnya.

Mengenai dugaan adanya penelantaran penumpang, Arif mengatakan, bukan menelantarkan, sebab sudah ada solusi dari kepolisian, dan di fasilitasi untuk di bawa ke Pelabuhan Kalbut.

Iw/Bs/red



Menyingkap Tabir Menguak Fakta