Tahun berdiri pondok sidogiri ada dua yaitu tahun 1718 dan 1745 . kata panca warga pada tahun 1718 ditandatangani oleh KH. Noerhasan Nawawi tanggal 29 oktober 1963 . disurat lain ada yang mencamtumkan tanda tangan tersebut tahun 1971 yaitu ulang tahun pondok yang ke 226. Sudah disimpulkandan di tetapkan pondok pesantren sidogiri Desa Sidogiri Kraton Pasuruan Jawa Timur berdiri tahun 1745.
Pengasuh pondok pesantren Sidogiri
1. Sayyid Sulaiman(1766)
2. KH Aminullah(1800an)
3. KH. Abu Dzarin (1800an)
4. KH .Mahali (1800an)
5.KH. Noerhasan(1800an)
6. KH. Bahar(1920)
7. KH. Nawawie (1929)
8.KH. Abd. Adzim (1959)
9.KH Abdul DJalil(1947)
10. KH . Cholil Nawawi (1978)
11. KH. Abdul alim (2005 sampai sekarang)Kegiatan pondok pesantren sidogiri
Pukul 03.35 tahajud dan witir bersama, semua santri dibangunkan
Pukul 04.00 sholat subuh berjama’ah
Takrar Nazam , khusus kelas 1 sampai 5 ibtidaiyah
Pukul 06.00 dan malam pukul 09.00-10.00 jam belajar
Sholat duha bersama pukul 07.00
Pengajian kitab kuning
Sholat dzuhur dan ashar bersama
Shilat maghrib bersama
Mengaji Alqur’an
Baca sholawat
Baca burda
Baca diba’
Gerak batin
Baca munjiat
Baca surat Al-kahfi
Olahraga
Tahfizh al-qur’an
PASURUAN, JP. Com— Pondok Sidogiri, Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur menjadi inspirasi bagi Kementerian Agama dalam mewujudkan salah satu program strategisnya, yakni kemandirian pesantren.
Hal ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat sowan dan bertemu dengan Mas Cholil, putra pertama dari pengasuh PP Sidogiri, almarhum KH Ahmad Nawawi Abdul Jalil.
“Kemandirian dan pemberdayaan Pondok Pesantren Sidogiri menjadi inspirasi bagi kami di Kementerian Agama dalam mewujudkan program kemandirian pesantren,” kata Menag, Sabtu (26/6/2021).
“Kami menargetkan pada tahun 2024, sebanyak 5.000 pesantren yang tersebar di Indonesia memiliki kontribusi pengembangan ekonomi masyarakatnya,” sambung Menag yang siang itu didampinggi Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dan Stafsus Menteri Agama.
Dijelaskan Menag, Kementerian Agama sudah meluncurkan peta jalan kemandirian pesantren. Program ini bertujuan mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal.
Mas Cholil mengatakan, saat ini jumlah santri yang mondok di PP Sidogiri sebanyak 11 ribu santri. Mereka tidak hanya dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
“Produk ekonomi yang sudah dihasilkan oleh PP Sidogiri, di antaranya air mineral kemasan dengan merek Santri, kain sarung, dan baju koko,” ujar Mas Cholil.
Ia pun mengakui bila PP Sidogiri yang sudah berumur ratusan tahun tersebut tidak pernah merima bantuan pembangunan sarana dan prasarana baik dari pemerintah maupun pihak swasta.
Pesantren