BALI, JP.com – Masyarakat Bali dihebohkan dengan munculnya iklan ‘kelas orgasme’ yang akan dilangsungkan di Bali.
Iklan itu muncul lewat situs eventbrite.com dengan tagline ‘Tantric Full Body Orgasm’.
‘Kelas orgasme’ ini menawarkan harga sebesar 20 euro dan bakal dilaksanakan pada Sabtu dari pukul 10.00-18.00 Wita.
Dari informasi yang beredar, acara itu bakal dilaksanakan di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.
Setelah ditelisik ternyata penyelenggara acara ‘kelas orgasme’ itu merupakan warga negara asing (WNA) asal Kanada. Jika memang WNA itu niat untuk menjalankan bisnis semacam itu apakah tepat jika dilakukan di Indonesia?
Pakar Marketing, Yuswohady mengatakan, memang mungkin bagi negara lain kegiatan semacam itu bisa menjadi bisnis.
Namun hal itu tidak akan bisa dilakukan di Indonesia karena sangat kental dengan budaya dan agama. Sekalipun targetnya WNA juga.
“Image di mata masyarakat Indonesia jelek, nggak sesuai agama, etika sosial. Jadi kalau tempatnya sudah identik dengan sex party itu bisa backfire betul. Ya kecuali di Amerika atau Eropa,” ucapnya.
Penyelenggara ‘Kelas Orgasme’ di Ubud Bali WN Kanada Yuswohady mengatakan, berbisnis berbau seks dan mengiklankannya memang menimbulkan daya tarik yang besar. Namun jika dilakukan di tempat yang salah, justru akan menjadi bumerang.
“Kelas orgasme menurut saya juga nggak bener, kita ini kan budaya timur. Itu tentu menimbulkan interest yang luar biasa. Tapi harus bisa mengira-ngira persepsi masyarakat kaya apa, buruk atau enggak,” tegasnya.
Dia juga menilai hal itu bukan hanya buruk bagi penyelenggara, tapi juga bagi pengelola tempat acaranya.
TimIntelJP