SITUBONDO, Jawara Post –Sudah selama dua minggu permintaan kaum millenial yang bergerak serempak dalam koridor kegiatan pemuda di RT 02 RW 02 Kelurahan Dawuhan Kecamatan Kota Situbondo Kabupaten Situbondo, dinilai terpasung kebijakan Pemerintah.
Liswadi, Ketua RT02 RW02 Kelurahan Dawuhan Kecamatan Kota Situbondo merasa usahanya hanya diberikan janji janji belaka.
.
“Saya sudah sampaikan kepada bu Camat Kota melalui Sekcamnya, Pak Agus, bahwa kami yang berada dilingkungan RT 02 ini ingin bergerak untuk mengejar ketertinggalan dengan menggerakkan para pemuda dan unsur unsur pendukungnya,” ucap Liswadi.
.
Kata dia, sangat disayangkan mana kala pemuda pemudi hendak bergerak untuk maju, tidak terfasilitasi dengan baik. “Buktinya, 10 drum dan 10 galon kosong belum ada kejelasan dari Camat Kota,” imbuhnya.
.
Informasinya, kegiatan para millenial tersebut dikoordinir atas keinginan mereka untuk tampil dalam kegiatan seni budaya yang mereka kembangkan sendiri dalam bentuk yang cukup mendidik dan tidak meninggalkan tagline #bumisholawat untuk menegaskan posisi sebagai millenial yang religius.
.
Permintaan yang disampaikan ke Camat Kota itu untuk mengakomodir semangat para melenial Dawuhan yang menggebu gebu untuk gelar kegiatan yang positif dan diyakini akan go nasional.
.
Sementara, ada berkomentar pedas dari salah seorang aktifis asli kelahiran Kelurahan Dawuhan kepada Jawara Post. Ia mengatakan bahwa minimnya kepedulian eksekutif akan berdampak mundurnya kreatifitas anak bangsa.
.
“Saya sudah berusaha optimal untuk temui Camat Kota itu dan bicara baik baik. Respon mereka dalam menindaklanjuti apa yang jadi keinginan warga RT 02 itu cukup sopan, tapi cuma ngomong thok,” kata Ery Abd Nasir Pelupesi, SH. MH.
.
Malah, pria yang juga politisi dari PDI Perjuangan ini bertekad akan menyingkap tabir realisasi anggaran di Kelurahan Dawuhan dan semua kebijakan Camat Kota.
.
“Kami bukan cuma omdo (omong doang), tapi kami bicara akan data. Soal gerobak UMKM, gerobak sampah dan 147 sertifikat tanah yang tidak terverifikasi, serta banyak lagi temuan kegiatan yang koruptif, akan kami buka ke publik,” tegasnya.
.
Lanjut dia, meskipun selama ini ia tinggal di Lumajang, tapi apa yang mereka (eksekutif) lakukan itu sudah menyinggung harga dirinya sebagai ‘Nak Kanak Debuen’. “Keterlaluan mereka ini,” pungkasnya.
.
Disisi lain, Qurratul Aini selaku Camat Kota Situbondo mengatakan bahwa pihaknya bukan tidak peduli dengan usulan warga Dawuhan. Ia berjanji akan menyumbang sesuai kemampuannya.
.
“Saya nyumbang sesuai kemampuan pak,” jawab Camat Kota via chat Washaap.
.
Ery/red JP