PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

Tak ingin Jembatan Penghubung Putus, warga 2 Desa Akan Blokade Jalan

SITUBONDOJawara Post— Dampak pertambangan matreal dengan menurunkan puluhan dumtruk yang melintasi jalan klas III, mulai bikin warga gerah.

Kabarnya, hari ini akan ada aksi blokade jalan oleh warga dua Desa dengan target dumptruk tambang dilarang melintas.

Hal itu disampaikan oleh Sutomo, warga Desa Besuki Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur, semalam.

Pihaknya mengaku sudah tak mampu membendung keluhan warga terdampak hilir mudik truk tambang tersebut.

Baca Juga 》Akibat Tambang, Jalan Akses Menuju Kantor Camat Jatibanteng Penuh Jebakan

“Warga ingin aktifitas itu tidak merugikan orang banyak. Tak ada solusi, ya mereka bereaksi,” ucapnya.

Senada dengan masyarakat Besuki, warga Desa Bloro, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur, juga akan tutup jalan untuk truk tambang. Mereka geram lantaran setiap hari disuguhi debu yang mengancam pernafasan.

“Kami akan pasang palang (blokade) bagi dumptruk tambang. Besok (hari ini, red) kami akan lakukan itu,” kata Hapid, tomas Desa Bloro, kemarin.

Pantauan dilapangan, aktifitas angkutan matereal tambang dari Dusun Tanjung, Desa Curah Suri, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo, Jawa Timur, beroperasi walau dihari libur.

Puluhan dumptruk terus memperparah kondisi jalan umum, jalan berlubang dan merotol, serta jembatan penghubung mulai retak dan besi penahan telah bengkok.

Sementara, wujud pertanggung jawaban pihak penambang yang berjanji akan memperbaiki jalan rusak dengan hotmix, hanya dilakukan tambal sulam dan nampak seperti gundukan.

Polusi udara akibat debu, penambang melakukan penyiraman disekitar tambang radius 1 KM, itupun terlihat makin meperparah akses jalan.

Sebelumnya diberitakan bahwa warga di dua kecamatan ( Jatibanteng dan Besuki) sudah mulai resah atas amcaman Ispa akibat debu dampak hilir mudik puluhan truk tambang.

Mereka juga gerah dengan sikap diam dinas terkait dan cemas akan kondisi jembatan diatas Kali Basiyan yang mulai retak dan bengkok.

Mereka mendesak APH serta Dinas tetkait turun tangan melakukan langkah nyata. Kepentingan orang banyak lebih utama ketimbang keuntungan pribadi tanpa ada solusi.

Redaksi



Menyingkap Tabir Menguak Fakta