BONDOWOSO, Jawara Post – Program Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2019 malalui Leading sektor anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), diduga dikerjakan kurang maksimal hingga terkesan asal-asalan, yang seharusnya pembangunan sudah selesai finishing sejak akhir tahun 2019, yang berlokasi di dusun pagar gunung, Desa Tanggulangin, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso. Rabu (24/06/2020).
Mislin selaku koordinator RTLH Kecamatan Tegalampel menuding bahwa Supplier telah bermain terhadap matetial, dan dirinya menyebutkan bahwa masih ada enam rumah yang belum terealisasi.
“Hingga saat ini masih ada 6 rumah yang dari Dewan PDIP Ibu Sofie belum selesai terbengkalai, saya sudah ke Hasim selaku supplier tapi dia janji-janji terus yang mau ngirim material, saya cuma kasian sama warga soalnya memang orangnya tidak mampu tapi belum di selsaikan hingga saat ini, Pasir datang 1 Truk, terus batu bata biasanya 4600 tapi yang datang cuma 4000 juga semen itu biasanya 31 sak tapi yang datang cuma 23 terus genteng biasanya 1500 tapi yang datang cuma 1000,” ungkapnya.
Terpisah tempat, Hasim selaku supplier mengelak dengan adanya pernyataan dari koordinator RTLH, pihaknya membeberkan bahwa Koordinator yang bermain.
“Kalau masalah lantai bukan wewenang saya tapi itu urusan pendamping saya cuma bagian kirim material, pembangunan itu tidak ada kambarnya, kalau acuan gambar ada, coba tanya ke Mislin kalau barang di ambil sendiri jangan nuduh saya,” pungkasnya.
Ony Pr/sup