JAYAPURA, Jawara Post–Dalam kunjungannya anggota MRP mengharapkan kepada pemerintah ditengah – tengah Wabah Covid 19 ia mengharapkan mulai sekarang Pemerintah menyiapkan petani lokal, berikan dana untuk membuka lahan jangan lagi memberikan bantuan sembako.
“Sangat lebih efesien jika pemerintah memberikan dana untuk membuka lahan untuk ketahanan pangan lokal, ketimbang bagi bagibsembako,” ujar Edison Tanati anggota MRP Pokja Adat dan juga mantan pegawai kementerian kesehatan.
Kunjungannya bersama staf khusus kepresidenan, Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan kota dan kepala Bappeda kota Jayapura, menyambangi pabrik sagu.
Edison Tanati mengatakan bahwa salah satu tugas dan fungsi Majelis Rakyat Papua mendorong kepada pemerintah melihat kearifaan lokal yang ada, di mana orang asli Papua bercocok tanam, meramu sagu dan turun ke laut mencari ikan.
Sehingga tidak bosan tinggal dalam rumah pasca covid 19,mereka kembali bekerja dan menjaga tanah mereka dan tidak menjual lagi.
Sehingga apa yang di kampanyekan oleh MRP ”Selamatkan Tanah dan Manusia Papua dapat terwujud.
Dalam kesempatan yang sama, Jawara Post mewawancarai kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jean Rollo, SP, Mp.
Ia menegaskan bahwa industri sagu ini berdiri tahun 2015. “Dari awal kami kerja manual kami melihat pangsa pasar yang bagus kami mencoba dengan sampai alat mesin sagu yang ada ini sekarang. Dalam setahun menghasilkan sagu 100 batang sagu,” ujar Kadis Pertanian tanaman pangan kota Jayapura.
Edison Tanati juga mengatakan bahwa kota Jayapura ini merupakan barometer dan ruang buat provinsi Papua, sehingga ketahanan pangan lokal terkendali.
“Hasil unggulan ini perlu di jaga lahan sagu perlunya produksi dan budidaya sagu, sagu ini komoditi unggulan Provinsi Papua,” imbuhnya.
Ferdinand Tokoro